Aksi oknum guru tersebut dinilai bertentangan dengan nilai inklusivitas dan penghormatan terhadap penyandang disabilitas, yang seharusnya dijunjung tinggi, khususnya oleh seorang pendidik.
Baca Juga: Ruben Amorim Tanggapi Isu Transfer Bruno Fernandes Jelang Bursa Musim Dingin 2026
Penggunaan ruang publik seperti siaran langsung media sosial untuk melakukan tindakan yang dinilai merendahkan seseorang juga menuai kritik tajam.
Publik menilai, apa yang dilakukan bukan hanya persoalan etika pribadi, tetapi juga mencoreng citra profesi guru secara keseluruhan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan klarifikasi atau permintaan maaf dari pria yang diduga sebagai oknum guru tersebut. Identitas lengkap, lokasi kejadian, serta instansi pendidikan tempat ia mengajar juga belum terungkap secara resmi.