Populisme Islam, kata Gus Udin, harus pula dipandang sebagai gerakan konstruktif yang merupakan bentuk tuntutan masyarakat terhadap keadilan dan kesejahteraan penduduk mayoritas.
Baca Juga: Upaya Jaga Ketersediaan Air saat Kemarau, Polresta Bogor Kota Tanam 3 Ribu Pohon Se-Kota Bogor
"Idealnya setiap gerakan politik yang memberikan sikap kritis harus dimaknai sebagai bagian dari dinamika demokrasi," jelas dia.
Diketahui, Ujian Promosi Doktor Gus Udin dilaksanakan di bawah bimbingan Alm. Prof Azyumardi Azra, Prof. Dr. Jajat Burhanuddin, MA, Prof. Ali Munhanif, MA., Ph.D, dan Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si.
Serta, diuji oleh Prof. Dr. Hamid Nasuhi, MA, Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, Dr. A. Bakir Ihsan, M.Si.
Aep Saepudin Muhtar alias Gus Udin dikenal sebagai sosok muda di Jawa Barat.
Alumni Pertukaran Pemuda Asia Tenggara-Jepang (SSEAYP) tahun 2009 ini, lahir pada 4 November 1981 di Bogor dan merupakan salah satu anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor.
Ia merupakan seorang akademisi/Dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Djuanda Bogor dan Pimpinan Pondok Pesantren Darul Mizan Bogor.
Saat mengenyam pendidikan Magister di IIUM, ia juga aktif di organisasi kemasyarakat dan pernah menjabat sebagai Sekjen Ikatan Komunitas Merah Putih (IKMP) Malaysia tahun 2015 – 2017 dan Sekretaris PCINU Malaysia tahun 2015 – 2017.
Saat ini ia diberikan amanah sebagai Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bogor tahun 2020 – 2025 dan Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor tahun 2020 – 2025.
Teranyar, Gus Udin tengah maju menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPD RI dari perwakilan Provinsi Jawa Barat.***