Rudal ini menggunakan bahan bakar padat (solid fuel) dan memiliki jangkauan hingga 1.450 kilometer.
Dilengkapi dengan sistem pemandu satelit dan hulu ledak bermanuver seberat 1.500 kilogram, Kheibar mampu melaju dengan kecepatan luar biasa—mencapai 19.500 km/jam di luar atmosfer, dan sekitar 9.800 km/jam saat mendekati target.
Dengan spesifikasi tersebut, rudal ini dinilai sangat sulit dicegat oleh sistem pertahanan udara canggih seperti Patriot buatan Amerika Serikat, Iron Dome, atau David’s Sling milik Israel.
Sejarah dan Keunggulan Teknologi
Generasi pertama rudal ini, Khorramshahr-1, dikenalkan pada 2017. Disusul Khorramshahr-2 pada 2019 dengan bobot 20 ton.
Sementara Khorramshahr-4 yang menjadi versi terbaru dipamerkan pada Mei 2023, sedangkan versi ketiga tidak dipublikasikan secara luas untuk alasan strategis.
Kheibar Shekan memiliki sejumlah keunggulan teknologi. Rudal ini tidak menggunakan airelon (sirip pengendali kecil), membuatnya lebih cepat dan akurat.
Selain itu, mesinnya—yang disebut Arond—terintegrasi langsung dalam tangki bahan bakar, sehingga desainnya lebih ringkas dan sulit dideteksi radar.
Rudal ini juga dapat diluncurkan dari platform bergerak dan siap ditembakkan dalam waktu hanya 15 menit, menjadikannya senjata yang sangat fleksibel di medan perang.
Baca Juga: Harga Cabai hingga Bawang di Pasar Cibinong Sempat Melonjak, Kini Berangsur Normal
Makna Nama Kheibar Shekan
Nama Kheibar Shekan diambil dari bahasa Arab yang berarti “Penakluk Khaibar.”
Nama ini merujuk pada pertempuran bersejarah antara umat Islam yang dipimpin Nabi Muhammad SAW dengan kaum Yahudi di oasis Khaibar.
Dalam peristiwa tersebut, Ali bin Abi Thalib disebut memainkan peran penting.