METROPOLITAN.ID - Memasuki hari ke lima, relawan Gerakan Anak Negeri (GAN) yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, menembus ujung wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, Minggu (07/12/25).
Melintasi pohon sawit membentang sepanjang perjalanan tim GAN menuju Desa Muara Opu dan Desa Simarlelan.
Dengan kondisi jalan yang berbatu dan berlumpur akibat bencana Sumatera, membuat perjalanan sedikit terhambat dan serasa perut serasa dikocok.
Baca Juga: Weekend Wajib Streaming! 10 Drama Korea Netflix Rating Teratas 2025
Tiba di Simarlelan, tim kesehatan GAN yang dikomandoi, dr. Budi Suarman langsung disambut puluhan jemaat Gereja Pentakosta Indonesia (GPI).
Sayangnya, saat itu kegiatan pelayanan kesehatan belum bisa dilakukan, sebab berbarengan dengan kegiatan ibadah di gereja.
Di lokasi tersebut, terdapat 900 kepala keluarga, yang tersebar diberbagai titik. Di mana, setiap titik hanya tedapat sekitar 20-30 kepala keluarga.
Baca Juga: 364 Pecatur Meriahkan Festival Catur Kabupaten Bogor 2025
Januari, salah seorang tokoh setempat mengatakan, sejak bencana terjadi belum ada bantuan yang datang di lokasi tersebut.
Menurutnya, relawan GAN merupakan yang pertama yang memberikan layanan kesehatan pasca bencana.
"Kita belum ada bantuan dari siapapun. Kita bersyukur bisa terbantu dan diberikan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Di tempat yang sama, seorang warga Simarlelan, Jeseica menambahkan, kondisi warganya sudah berangsu membaik, pasca bencana banjir pada Selasa (25/11/25), lalu. Warga sudah mulai menjalankan aktivitasnya masing-masing.
Hanya saja, saat ini warga kesulitan air bersih, lantaran mesin sedot airnya rusak akibat tertimpa lumpur dan genangan air.