Menurut Diana, selain digunakan untuk sumber dana cadangan saat kehilangan penghasilan, dana darurat juga bisa digunakan membiayai pengeluaran mendadak yang belum ada sumber dananya atau belum ada alokasi anggarannya.
Kedua, menjaga rasio cicilan utang: perbandingan antara total cicilan utang maksimum 35% dari pendapatan, mengingat jika lebih dari 35% maka akan sangat membebani cash flow rumah tangga.
Ketiga, menjaga rasio utang dibandingkan aset. Perbandingan antara utang dengan aset, maksimum 50%.
Artinya setengah dari aset yang dimiliki mempunyai sumber pembiayaan dari utang. "Masih ada rasio-rasio lain yang bisa mengindikasikan keuangan sehat bila memenuhi nilai idealnya," imbuh Diana.
Tak jauh berbeda dengan pendapat Freddy yang menyebutkan, parameter keuangan keluarga sehat adalah bisa dilihat dari indikator seluruh kewajiban (utang dan asuransi) bisa dibayar tepat waktu tiap bulan. Selain itu, segala rencana masa depan (investasi) dapat dicicil tepat waktu bulan.
Selain itu, semua kebutuhan dasar rumah tangga dan pendidikan bisa diselesaikan tepat waktu, serta masih ada dana untuk entertainment dan traveling. "Intinya pengeluaran selalu lebih kecil daripada penghasilan," terang Freddy.
- Evaluasi kesehatan keuangan
Ada sejumlah cara untuk menganalisis atau mengevaluasi kesehatan keuangan keluarga. Freddy menilai parameternya dari rekening investasi apakah bertumbuh dibanding tahun lalu, sesuai dengan harapan atau target (properti dan investasi lainnya).
Kemudian, apakah tiap bulan Anda selalu menyisihkan 10%-20% pendapatan sesuai dengan komitmen, mengecilkan utang konsumtif bahkan lunas, utang produktif semakin menurun atau bertambah dengan adanya satu properti lain. Lainnya, utang kartu kredit selalu lunas setiap tagihan tiba.
Kalau dari evaluasi dan analisa keuangan keluarga hasilnya tidak sehat atau bermasalah, langkah langkah apa saja yang harus dilakukan?
Freddy menyarankan, segera menjual aset kurang produktif untuk melunasi utang konsumtif, hingga lunas. Misalnya seperti utang kartu kredit.
Agar Anda keluar dari masalah keuangan, tindakan selanjutnya adalah menghentikan segala langganan yang tidak produktif. Misalnya koran, TV, internet, dan majalah.
Menurunkan biaya hidup setiap bulan dan memastikan ada surplus untuk membayar segala kewajiban yang masih ada menjadi langkah yang patut Anda dilakukan.
"Tidak membeli barang apapun selama 12 bulan ke depan, yang bukan kebutuhan. Kalau perlu setiap hari libur, berdiam diri di rumah untuk menekan biaya yang tidak perlu," imbuh Freddy.
Pandji menimpali, pada dasarnya, agar masalah keuangan bisa segera teratasi caranya adalah membuat prioritas rasio keuangan mana saja yang harus diperbaiki. Setelah itu, buat to do list action plan yang realistis dan ditempuh dalam waktu dekat.
Mulai dari waktu satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan hingga satu tahun ke depan. "Buat yang belum pernah sama sekali, ada baiknya untuk meminta bantuan perencana keuangan," ujarnya.