METROPOLITAN.ID - Meski mengaku terlambat mengetahui kasus bayi tertukar, manajemen RS Sentosa Bogor, Kemang, Kabupaten Bogor, langsung melakukan pemeriksaan terhadap karyawannya.
Total sudah ada 13 karyawan RS Sentosa Bogor diperiksa. Mereka yang bertugas saat itu bayi tertukar itu dilahirkan pada 18 Juli 2023.
Juru Bicara RS Sentosa Bogor, Gregg Djako mengatakan sejak Mei 2023 saat pihak manajemen mengetahui hal tersebut kemudian dilakukan pemanggilan kepada beberapa karyawan yang bertugas pada hari itu.
Baca Juga: Manajemen RS Sentosa Bogor Akui Terlambat Tangani Kasus Bayi Tertukar, Baru Tahu Sejak Mei 2023
“Untuk hal ini memang sedang didalami oleh rumah sakit,” kata Djako pada Minggu, 13 Agustus 2023.
“Kita setelah mendapat informasi di bulan Mei, rumah sakit langsung memanggil para perawat yang berdinas pada saat itu. Baik dinas pagi, siang, malam, supaya mencari informasi lebih jauh,” tambahnya.
Hingga saat ini sudah ada 13 karyawan yang dilakukan pemanggilan serta menjalankan pemeriksaan dari shift yang berbeda.
“Kalau biasanya berdinas itu sekitar 4 orang, tapi saya cek ulang. Mungkin sekitar 12-13 orang dinas pagi, siang, malam,” bebernya.
Djako menyampaikan bahwa pihak RS juga memiliki sanksi-sanksi yang berlaku dalam peraturan kerja berkaitan dengan lalainya karyawan saat menjalankan tugas, tidak mengikuti aturan, dan lain sebagainya.
“Karena memang kalau ditemukan ada kelalaian, atau kekeliruan, atau tidak patuh kepada SOP, kan rumah sakit punya mekanisme tersendiri untuk memberikan sanksi seperti apa,” tandanya.
Sebelumnya, Siti Mauliah, warga Ciseeng Kabupaten Bogor melaporkan kasus bayi tertukar ke Polres Bogor setelah tes DNA menyatakan negatif, kalau dirinya bukan ibu dari anak yang dibesarkan sampai satu tahun.(Devina Maranti)