Minggu, 21 Desember 2025

Jokowi Beri Angin Segar LRT Tembus Kota Bogor, Dishub Sebut Program TOD Baranangsiang jadi Ciamik

- Minggu, 8 Oktober 2023 | 19:26 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meresmikan moda transportasi baru LRT Jabodebek pada Senin (28/8/2023). (Instagram @jktgo)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meresmikan moda transportasi baru LRT Jabodebek pada Senin (28/8/2023). (Instagram @jktgo)

METROPOLITAN.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor menyambut angin segar dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang meminta para menterinya untuk mengkaji pembangunan jalur kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) hingga ke Kota Bogor.

Musababnya, dengan LRT tembus Kota Bogor, tentu hal ini sejalan dengan penataan transportasi di wilayah Kota Bogor melalui program Transit Oriented Development (TOD) di Baranangsiang.

Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo memastikan pembangunan kereta ringan atau LRT ke Kota Bogor nantinya akan berhenti di kawasan Baranangsiang.

“Ya itu memang sudah ditunggu-tunggu, sejak 2018 diserahkan (aset) Terminal Barangsiang ke pemerintah pusat, itu gayung bersambut, LRT berhenti di Baranangsiang,” kata pria yang kerap disapa Danjen.

Menurut Kepala Dishub Kota Bogor, penyerahan pengambilalihan pengelolaan aset terminal Baranangsiang (tipe A) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah ditandatangani Wali Kota Bogor Bima Arya sejak 12 Februari 2018.

Penyerahan ini berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang menyatakan bahwa pengelolaan terminal tipe A merupakan urusan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenhub melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Dilanjutkan Kepala Dishub Kota Bogor, jika LRT masuk ke Kota Bogor tentunya ini sejalan dengan penataan transportasi di wilayah Kota Bogor terlebih di Baranangsiang. Sebab, pembangunan berorientasi TOD di Baranangsiang menjadi modal transportasi terpenting untuk pengembangan pergerakan transportasi di Kota Bogor sendiri.

Jauh sebelum ini, dijelaskan Danjen pemerintah pusat saat itu masih abu-abu siapa pihak ketiga yang akan menjalankan pembangunan LRT baik oleh BUMN, atau investor luar.

Akan tetapi, dengan adanya statmen Jokowi yang menyebutkan LRT sampai ke Kota Bogor merupakan fase atau titik dimana menjadi proyek strategis nasional (PSN) yang harus dituntaskan hingga massa jabatannya.

“(Akan berhenti di Terminal Baranangsiang) kan sudah ada kajiannyan, memang satu sisi masih ada yang bilang Tanahbaru tapi sisi lain adalah itu (Terminal Barangsiang), dengan nanti berkenaan dengan trem menyambut itu, salah satu titik simpul gerbong di Barangsiang,” ucap Danjen.

Kepastian lainnya LRT berhenti di Terminal Barangsiang, dikatakan Kepala Dishub Kota Bogor, pada saat rapat dengan BPTJ Jabodetebek dimana tertuang dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek.

“Hanya waktu itu masih apakah KPBU alias Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha atau memang pemerintah murni yang membiayai atau BUMN murni, ini kan berarti pak Jokowi sudah mengatakan seperti itu penugasan sudah ada di Kemenhub,” imbuh Danjen.

Pada kesempatan ini, Kepala Dishub Kota Bogor menyambut baik rencana tersebut karena transportasi di Kota Bogor akan semakin tertata sekaligus memperkuat rencana revitalisasi Barangsiang yang menjadi simpul terpenting untuk TOD.

“Ya kemarin informasi BPTJ seperti itu (akan direvitalisasi) karena peninjauan bangun guna serahnya atau BOT yakni 20-30 tahun, dan pihak ketiga masih menginginkan di mulai dari titik 0,” beber Danjen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X