METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama unsur Forkopimda, KPU, Bawaslu dan Partai Politik (Parpol) di Ruangan Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor pada Senin, 23 Oktober 2023.
Dalam Rakor kali ini, dibahas titik pemasangan Alat Peraga Sosialisasi (APS) yang diizinkan dan dilarang untuk para peserta Pemilu 2024 di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menuturkan, melalui Rakor ini pihaknya menginginkan agar tahapan Pemilu di Kota Bogor ini bukan saja berjalan lancar, tapi juga membahagiakan dan mencerahkan untuk semua.
Atas itu, melalui Rakor ini disepakati satu hal yang menjadi konsentrasi bersama, yakni bagaimana caranya agar sosialisasi peserta Pemilu 2024 tetap ada ruangnya. Tetapi, Kota Bogor juga tetap tertib.
"Kita coba cari titik temunya. Dan tadi ada beberapa kesepakatan yang disepakati," kata Bima Arya kepada wartawan sesuai Rakor.
Pertama, dijelaskan Bima Arya, disepakati bahwa sosialiasi melalui pemasangan APS diperbolehkan selama tidak ada visi misi dari peserta Pemilu 2024.
"(Pemasangan APS) boleh, karena itu tidak melanggar aturan, itu nanti sampai masa kampanye. Dan (disaat) masa kampanye baru boleh (menambahkan) visi misi," ucap Bima Arya.
"Sekarang (memasang APS) boleh asal tidak ada visi misi. Jadi (hanya sebatas) nama, foto, nomor urut Caleg, Dapil. Tidak ada visi misi dan tidak ada ajakan, itu dibolehkan," sambung dia.
Kedua, dilanjutkan Bima Arya, pemasangan APS disepakati dilarang dipasang di pusat kota. Diantaranya, di jalur protokol seperti Sistem Satu Arah (SSA), Jalan Sudirman dan sebagian Jalan Pajajaran.
Khusus, untuk Jalan Pajajaran itu berlaku dari arah exit Tol Baranangsiang hingga ke Perumahan Baranang Siang Indah (BSI), hingga simpang McD Lodaya.
"Itu steril, tidak boleh ada alat peraga kecuali videotron. Jadi baliho, spanduk dan lain-lain tidak ada. Itu kita sepakati. Jalur-jalur lain boleh asal rapih," ungkap Bima Arya.
Ketiga, Pemkot Bogor telah menentukan titik-titik pemasangan APS yang diperbolehkan di 17 titik eksisting.
"Jadi yang eksisting ada 17 titik, dan puluhan lainnya kita siapkan khusus untuk kampanye politik. Kita akan fasilitasi itu," beber dia.
"Kalau di 17 titik itu macem-macem, ada baliho, billboard dan lain-lain," lanjut Bima Arya.