Atas itu, Kapolresta menyebut jika aktivitas yang dilakukan mereka ini tidak ada hubungan dengan kegiatan Ramadhan, dan juga tidak ada korelasinya dengan pesan kedamaian, serta kesejukan.
Saat ini sebanyak 1.500 orang dari 'Aliansi Bocimi' sudah berkumpul di kawasan Puncak. Di mana, mereka melewati jalur di luar Kota Bogor, berasal dari Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Depok.
“Nah ini yang Kota Bogor berhasil kita blokade untuk tidak berangkat ke sana, dan yang dilakukan di sana tadi flare dan lain sebagainya ada rekamannya, ini adalah grup yang sering melakukan tawuran dengan menantang, memprovokasi, janjian di instagram,” kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakosk.
Sedangkan sebanyak 194 handphone yang diamankan, akan dilakukan analisa dan melakukan patroli cyber untuk mengetahui operator dan jaringan-jaringanya.
“Kita akan melakukan upaya-upaya penegak hukum jika ada unsur pidana yang dilakukan oleh mereka, ataupun siapapun tidak pandang bulu kita akan lakukan penegakan hukum dengan tegas,” tandas Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.
Sebelumnya, jajaran Polresta Bogor Kota mengamankan ratusan remaja yang diduga anggota gengster pada Jumat, 22 Maret 2024.
Ratusan remaja yang tergabung dalam Aliansi Bocimi ini diamankan dari tiga titik di wilayah Kota Bogor, diantaranya di Lapangan Landbouw, Kecamatan Bogor Barat.
Lalu, di Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal. Serta, di Jalan Regional Ring Road (R3), Kecamatan Bogor Timur.
Adapun, dari tangan para remaja tersebut, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa bendera, bambu, flare, kembang api hingga alat setrum listirk.
"Mereka kita amankan untuk mengantisipasi terjadinya tawuran, karena kita tahu bahwa aliansi-aliansi ini kerawanannya tawuran," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.
Menurut Kapolresta, para pelajar ini diamankan dari berbagai titik di wilayah Kota Bogor. Setelah diamankan, mereka langsung dibawa ke Mako Polresta Bogor Kota untuk diperiksa lebih lanjut.
"Kita amankan juga motor mereka. Kurang lebih ada 60 motor yang kita bawa menggunakan towing," ucap Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.
Adapun, dari hasil permintaan keterangan sementara, para remaja yang berhasil diamankan ini ada yang masih berstatus pelajar dan non pelajar dari berbagai wilayah di Kota Bogor.
"Ada yang statusnya masih pelajar SMP, SMA dan ada juga yang non pelajar," imbuh Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.
Dilanjutkan Kapolresta, saat ini pihaknya masih mendalami motif hingga otak dari para remaja tersebut, yang melakukan konvoi dan berkumpul bersama.
