Senin, 22 Desember 2025

Ratusan Warga Terdampak Ledakan Gudang Peluru di Ciangsana, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Minta Maaf

- Minggu, 31 Maret 2024 | 17:00 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh pihak yang terdampak ledakan gudang peluru di Ciangsana, Gunungputri Kabupaten Bogor. (Devina/Metropolitan )
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh pihak yang terdampak ledakan gudang peluru di Ciangsana, Gunungputri Kabupaten Bogor. (Devina/Metropolitan )

METROPOLITAN.ID - Akibat dari ledakan gudang peluru milik TNI di Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, ratusan warga terdampak dan terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh pihak yang terdampak ledakan gudang peluru di Ciangsana ini.

“Kami mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat khususnya, atas kejadian ini,” kata Jenderal Maruli Simanjuntak kepada Metropolitan.id terkait ledakan gudang peluru di Ciangsana, Minggu, 31 Maret 2024.

Baca Juga: Spesifikasi Laptop Honor MagicBook X14 dan Honor MagicBook X16 Pro Bisa Dibeli di Amazon India

Hingga saat ini Maruli Simanjuntak mengatakan mtidak ada korban jiwa maupun korban luka dari kejadian tersebut.

Hanya saja dampak dari ledakan yang terjadi mengakibatkan kerusakan yang sangat besar.

“Kondisi terkini sudah rusak, hancur semua. Yang meledak cuma satu gudang saja, karena ini terpisah,” jelasnya.

Baca Juga: 324 Warga Korban Ledakan Gudang Peluru Ciangsana Terpaksa Mengungsi, Pemkab Bogor Siapkan Ini

Guna mengantisipasi adanya kejadian serupa, Maruli mengatakan bahwa pihaknya segera melakukan evaluasi.

Ia juga menyebutkan bahwa lokasi gudang amunisi yang terbakar merupakan tempat disposal.

Sebelumnya, Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Mohamad Hasan menjelaskan bahwa sejak awal tahun 2024 pihaknya sudah mengajukan untuk pemusnahan atau mengnonaktifkan amunisi yang dimaksud.

"Penyebabnya kami menganalisa bahwa ini amunisi yang sudah kadaluarsa dan kami sudah buat surat untuk penghapusan dari awal tahun kemarin, dan ini masih berproses satu persatu," paparnya.

Diketahui juga sebelumnya bahwa gudang amunisi yang saat ini mengalami ledakan sudah berdiri sejak tahun 1982.

Gudang tersebut juga sudah lolos pengecekan terkait kelayakan serta SOP dalam proses produksi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X