Senin, 22 Desember 2025

Pasirpogor Dikenal Jadi Kampung Sukhoi Usai Tragedi Pesawat Sukhoi Superjet 100 Tabrak Gunung Salak 12 Tahun Lalu

- Selasa, 7 Mei 2024 | 15:21 WIB
Kampung Sukhoi di Desa Pasirpogor. (Anto/Metropolitan )
Kampung Sukhoi di Desa Pasirpogor. (Anto/Metropolitan )

Karena kejadian tersebut, dalam waktu kurang lebih dari satu minggu kampung Pasirpogor, terkenal ke seluruh Indonesia dan dunia.

"Saya tidak menyangka, kampung saya bakal ramai, dari tim evakuasi, wartawan dari berbagai media, serta warga masyarakat tumpah di jalan depan rumah saya, termasuk salah satu tv swasta yang menginap dan makan di rumah saya," paparnya.

Baca Juga: KPU Kabupaten Bogor Tetapkan Setiap Calon Independen Pilkada 2024 Wajib Kumpulkan 252.814 KTP

Kejadian tersebut menjadikan kampung Pasirpogor terkenal dengan nama Kampung Sukhoi.

"Kenangan ini tidak pernah terlupakan oleh saya dan warga, sehingga kampung kami terkenal menjadi Kampung Sukhoi," ujarnya.

SMP Negeri 1 Cijeruk menjadi tempat tim teknisi Rusia menginap saat pesawat Sukhoi jatuh di Gunung Salak, Bogor.
SMP Negeri 1 Cijeruk menjadi tempat tim teknisi Rusia menginap saat pesawat Sukhoi jatuh di Gunung Salak, Bogor. (Anto/Metropolitan )

Kenangan yang sama diungkapkan pula oleh Budi, pengajar SMP Negeri 1 Cijeruk. Sebab karena tempat dirinya mengajar menjadi tempat tim teknisi dari Rusia dan para pedagang menempati halaman depan dan belakang sekolah.

Baca Juga: IPSM Caringin Bogor Berhasil Pertemukan Anak Sukabumi yang Hilang dengan Orang Tuanya

"Sekolah tetap seperti biasa namun, berjalan tidak normal, karena saking banyaknya warga masyarakat dan tim evakuasi yang menempati halaman depan dan belakang, anak-anak ada yang sekolah dan ada yang tidak sekolah, karena tidak bisa lewat, saking padatnya warga yang memenuhi jalan," paparnya.

Selain itu genting sekolah banyak yang berterbangan akibat tidak kuatnya menahan angin yang ditimbulkan akibat baling-baling helikopter jenis Puma milik TNI AU.

"Genteng ada yang sebagian beterbangan dan kaca jendela retak, akibat helikopter yang mendarat di lapangan bola, tapi ini adalah musibah yang menyangkut nyawa manusia. Kami hanya berdoa semoga seluruh korban diterima disisi Allah yang maha kuasa, dan tidak ada lagi kejadian seperti tahun 2012 atau 12 tahun yang lalu itu," tutupnya. (Anto)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X