METROPOLITAN.ID - Satreskrim Polresta Bogor Kota mengaku tengah mendalami kasus keracunan massal yang menimpa 93 warga asal Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Adapun, saat ini jajaran kepolisian mengaku sudah memeriksa sebanyak 5 saksi dalam kasus keracunan massal yang menyebabkan satu orang meninggal tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara menuturkan, sampai saat ini pihaknya sudah meminta keterangan terhadap 5 orang saksi, yang masih merupakan korban dalam kasus keracunan di Cipaku Bogor tersebut.
"Kami telah melakukan serangkaian tindakan penyelidikan berupa pemeriksaan saksi-saksi yang berjumlah lima orang," kata Kompol Luthfi Olot Gigantara.
"Dan memang ada kendala saat pemeriksaan saksi-saksi, yang mana para saksi ini masih mengalami sakit dan tidak bisa kami ambil keterangannya (lebih mendalam)," sambung dia.
Meski begitu, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, untuk membawa sampel sisa makanan dan muntahan dari para korban ke Balai Besar Laboratotium Kesehatan (BBLK) Jakarta.
"Kita bawa ke laboratorium guna mencari penyebab atau bakteri dari makanan tersebut," ucap Kompol Luthfi Olot Gigantara.
Disisi lain, untuk penyelidikan terkait korban meninggal dunia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban. Akan tetapi, pihak keluarga enggan dilakukan tindakan autopsi.
"Dari pihak keluarga enggan melakukan autopsi. Namun demikian kami tetap melakukan tindakan penyelidikan, sehingga kami bisa memperoleh informasi yang tepat terkait dengan peristiwa ini, apakah ada unsur kelalaian atau murni memang karena musibah," tandas Kompol Luthfi Olot Gigantara.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kejadian kasus keracunan massal yang terjadi di wilayah Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan.
Saat ini, Pemkot Bogor juga mencatat ada 19 tambahan pasien baru yang mengalami keracunan massal pada Selasa, 4 Juni 2024.
"Tambahan itu 19, jadi total 93 orang (mengalami keracunan). Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi ya," kata Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah.
Menurut dia, dari 93 korban yang mengalami keracunan, 24 orang masih menjalani perawatan. Dengan rincian, 9 orang menjalani perawatan di Rumah Sakit, dan 15 orang di Puskesmas Cipaku.
"Tadi juga ada 4 orang (pasien dari Puskesmas) yang kita rujuk ke RS UMMI. 4 orang yang dirujuk ke RS UMMI Kota Bogor itu yang mengalami kondisi berat, dehidrasi berat kemudian juga Elektrokardiografi (EKG)," ucap Syarifah Sofiah.