METROPOLITAN.ID - Seorang pelajar asal Kota Bogor berinsial GR diduga menjadi korban tertembak peluru nyasar oleh oknum polisi.
Adapun, Korban GR mengalami luka tembak di bagian dada dan sekarang sedang manjalani perawatan di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor.
Keluarga korban, Siti Cholilah mengatakan, ia meminta pertanggung jawaban atas penembakan yang menimpa kepada korban GR.
Baca Juga: Istri dan Seorang Balita di Kolaka Jadi Korban KDRT dari Karyawan BUMN, Pelaku Suami Sendiri
"Kemaren minta di usut dulu siapa pelakunya, kalo ternyata beneran dari oknum polisi kita mau minta pertanggung jawaban," kata dia.
Cholilah menjelaskan, awalnya sekitar pukul 21:30 WIB mendapatkan informasi korban terkena luka tusuk. Akan tetapi, setelah melihat luka pada tubuh korban nampaknya tidak ada bekas luka tusuk.
"Setelah di PMI, saya ketemu dokter, pasti lihat, lukanya itu, lukanya itu nggak seperti kena tusuk. Kayak ada benda, kayak semacam peluru lah ya, yang masuk ke badannya," ucap dia.
GR mengalami luka tembak peluru nyasar di bagian dada sebelah kanan. Sampai-sampai peluru tersebut hampir tembus ke paru-paru.
"Lukanya itu dari belakang, tembus ke depan lukanya sebelah kanan, tembus kebelakang sini, itu yang saya tahu," jelas dia.
Pada saat itu polisi membantah atas penambakan terhadap korban. Ia hanya mengaku menembakan pistol ke bagian atas.
"Dia bilang kita nggak nembak korban, kita cuma nembak ke atas sebanyak tiga kali," Imbuhnya.
Namun Siti Cholilah juga mendapatkan cerita dari teman korban bahwa salah satu diduga oknum polisi menodongkan pistol ke arah depan dan mendengar suara tembakan dari pistol oknum.
"Pas tembakan kedua dia dengar korban menjerit, tapi tidak tahu itu tembakan atau apa. Lalu korban berlari ke arah salah satu restoran," tuturnya.
"Tapi lama-lama matanya gelap dan banyak darah. Di situ dia setengah pingsan, dia dibawa ke rumah sakit Nur Raida. Terus karena peralatannya kurang lengkap, jadi dia dilarikan ke PMI," tambahnya.