METROPOLITAN.ID - Salah satu upaya mengurangi kasus stunting di Kabupaten Bogor yakni dengan adanya program kolaborasi, baik dengan pemerintah pusat maupun pihak swasta.
Salah satunya lewat program bantuan sosial (bansos) pangan dari pemerintah pusat, seperti yang baru-baru ini dilakukan di Desa Sukatani, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Bansos pangan tidak hanya diperuntukkan bagi kelompok penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tapi juga untuk balita berisiko stunting.
Baca Juga: Adopsi Jambi, Pj Bupati Bogor Pastikan Rumah Cegah Stunting Segera Terwujud
Kepala Dusun Dua Desa Sukatani A Setiawan mengatakan, ada 879 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mendapatkan bansos pangan.
"Mereka ini mendapat bantuan berupa beras 10 kilogram," kata A Setiawan, Senin 21 Oktober 2024.
Ia menjelaskan bansos tersebut berasal dari pemerintah pusat yang diprioritaskan kepada warga miskin atau tidak mampu.
Baca Juga: Putri Marino Mengaku Nyesal Nikah Muda dengan Chicco Jerikho, Inilah Ceritanya!
Program ini bertujuan mengurangi beban ekonomi warga, mencegah stunting di kalangan anak-anak atau balita, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Setiawan berharap melalui bansos yang diberikan kepada warga bisa mengurangi tingginya angka stunting di Desa Sukatani.
"Mudah-mudahan dengan adanya bantuan tersebut bisa mengurangi angka stunting dan bisa memenuhi kebutuhan warga sehari-hari," harapnya.
Baca Juga: Kevin Diks Absen di Laga Timnas Melawan Jepang, PSSI Ungkap Penyebabnya!
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi PKS dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IX Ateng Sutisna ikut bersuara terkait tingginya kasus stunting di Kabupaten Bogor.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dengan sektor swasta dalam mengatasi masalah stunting dan kemiskinan di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor.