"Otomatis diganti ya. Mungkin nanti setelah operasi murni jadi laki-laki, mungkin saya baru ngurus ke pengadilan dengan membawa hasil cek kromosom, ini masih panjang urusan anak saya," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang remaja yang terlahir perempuan, T (14) berubah kelaminnya menjadi laki-laki.
Usut punya usut, perubahan kelamin tersebut mulai dirasakan sejak kelas 5 SD atau sekita tahun 2020.
"Waktu lahir perempuan, kan ada paraji atau dukun beranak (bilang) perempuan jenisnya. Kan mamahnya mandiin, (ngasih tau) jenis kelaminnya perempuan," ujar S, 10 Desember 2024.
Baca Juga: Apple Resmi Merilis Apple AirPods 4 di Indonesia, Segini Harga yang Ditawarkan
Meski sang anak merasakan ada perubahan kelamin sejak kelas 5 SD, hal tersebut baru diberitahu ke orang tuanya pada saat sang anak menginjak kelas 3 SMP atau sekitar dua bulan lalu.
Kepada orang tuanya, sang anak mengaku alat kelamin pria mulai tumbuh pada dirinya, mulai dari penis hingga testis.
Mengetahui hal tersebut, S langsung membawa anaknya ke Puskesmas terdekat dan mendapatkan rujukan ke rumah sakit anak.
"Dari dokter anak saya dapet rujukan ke dokter urologi, dari urologi saya dapat rujukan ke Sentra Medika Cibinong, dari situ dapat rujukan lagi ke dokter Fatmawati untuk cek kromosom," ungkapnya.
Baca Juga: Profil Eko Aryanto, Hakim yang Beri Vonis Ringan pada Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah
S juga mengaku mulai melihat ada perubahan perilaku sejak sang anak menginjak kelas 6 SD.
Saat itu, sang anak kerap mengikuti permainan laki-laki, seperti futsal dan sepakbola.
Selain itu, tubuh sang anak juga tidak tumbuh payudara.
"Mamahnya suka ngomong, kok anak saya 14 tahun belum dapat mens gitu, yang lain mah udah pada dapet. Pas di RS Sentra Medika di USG jenis kelaminnya laki-laki, cuma supaya lebih jelasnya dikasih rujukan ke saya untuk ke RS Fatmawati," jelasnya