"Makanya kita membuat kajian soal kemacetan di Simpang Empang. Kendalanya dilebarkan gak bisa soalnya, sudah langsung berbatasan dengan bangunan," ucap dia.
"Kalau kita mau pembebasan lahan dibutuhkan biaya cukup besar. Ada media jalan (Barrier) ditengah tengah, kita sedang mengajukan untuk dibongkar. Supaya bisa fleksibel," sambungnya.
Selain itu, dirinya menjelaskan, kemacetan di Simpang Empang ini sering terjadi di jam-jam orang mulai beraktivitas. Seperti pagi dan sore.
"Biasanya kalau pagi ramainya datang dari arah selatan BNR kearah BTM, sore kebalikannya. Dari arah BNR kendaraan 5 ROW, di persimpangan tinggal 2 ROW karena ditengah tengah ada media (Barrier)," ungkapnya.
Maka demikian, ketika nantinya barrier jalan di Simpang Empang ini dibongkar. Diakui dirinya, akan dilakukan pelebaran arah lalu lintas di jam-jam tertentu.
"Kita bisa buka, untuk pagi kita lebarkan dari arah BNR ke BTM. Sorenya akan lebarkan arah BMT ke BNR. Kira kira begitu tahapannya," tandas Marse Hendra Saputra. (Rifal)