Senin, 22 Desember 2025

Perjalanan Marwan Suherwan, Anak ART yang Kini Sukses jadi Bos Pabrikator Tower

- Rabu, 15 Januari 2025 | 11:35 WIB
Marwan Suherwan.
Marwan Suherwan.

"Di situ saya dikasih uang muka Rp100 juta. Tapi saya tidak langsung belikan material semua, uang itu saya gunakan untuk beli alat, sewa tempat dan sebagian belanja bahan material besi," ucap dia.

"Dan kemudian akhirnya saya beranikan pinjam uang ke tetangga Rp30 juta untuk membeli kekurangan material dan operasional workshop. Setahun kemudian baru bisa melunasi pinjaman tersebut," lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua HIPMI Kota Bogor ini.

Syahdan, proses produksi harus terus berjalan dengan menggunakan alat kerja dan mesin seadanya. Karena Marwan berpegang teguh bahwa kepercayaan pelanggan merupakan modal yang besar untuk melanggengkan usaha.

Seiringnya berjalannya waktu, di tengah banyaknya pesanan, Marwan Suherwan mengalami cobaan. Gudang tempatnya usaha dibobol maling.

Mulai dari mesin, bahan baku, dibawa kabur oleh pelaku. Marwan mengalami kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. Ia mengalami paceklik. Karena, ketika ingin meneruskan usahanya, ia dihadapkan dengan kondisi tidak ada alat dan uang

Dari situ, ia pun berpikir keras bagaimana cara perusahaan tetap berjalan dengan kondisi yang sangat berat. Kendati begitu, dengan kesabaran dan mental yang kuat akhirnya perusahaan tetap bisa berjalan.

"Alhamdulillah kerja muter terus, tapi tidak ada saldo (pemasukan pasti), saldonya muter terus," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Babakan di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Perjuangan Marwan Suherwan dalam meniti karir tidak berhenti di situ. Ia kembali dihadapi dengan masalah keuangan. Biaya sewa tempat usahanya sudah jatuh tempo.

"Habis sewa dan saat itu tidak ada uang, kemudian sewa lahan kosong di daerah Gunung Sindur, bayar Rp6 juta selama 2 tahun, dan ditempat itu mulai berjalan lagi dengan bangunan yang sangat sederhana," beber dia.

Setelah itu, usaha Marwan Suherwan pun kembali berkembang, terlebih saat itu mulai mendaptkan kredit modal dari salah satu Bank BUMN pada tahun 2018.

Di situ, ia mampu membeli semua mesin untuk mendukung meningkatkan kapasitas produksi hingga bisa ratusan ton setiap bulannya.

Puncaknya, usaha yang digelutinya saat ini sudah dipercaya untuk mengakomodir kontraktor tower provider, hingga dikirim ke seluruh Indonesia, tentunya dengan omzet miliaran setiap bulannya.

"Saat ini sedang berjalan project di Papua, Sulawesi dan Sumatera," kata pria yang juga aktif sebagai penguris Kadin Kabupaten Bogor.

Sementara, berkat hasil kerja kerasnya, kini ia mampu meraih omzet senilai Rp3-4 miliar pertahun. Dan memiliki pekerja sebanyak 35 orang.

Kini PT Menara Jaya Steel sudah memiliki tiga gudang permanen berupa tempat workshop tower dan tiang fiber optik yang tersebar di Kecamatan Gunung Sindur dan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X