Senin, 22 Desember 2025

3 Guru Besar IPB University Gelar Pra Orasi Ilmiah, Bahas Geokimiawi, Statistika dan Sains Data hingga Agribisnis

- Kamis, 23 Januari 2025 | 21:07 WIB
Tangkapan layar zoom meeting pra orasi ilmiah dari 3 Guru Besar IPB University.
Tangkapan layar zoom meeting pra orasi ilmiah dari 3 Guru Besar IPB University.

METROPOLITAN.ID - Sebanyak 3 guru besar IPB University menggelar pra orasi ilmiah melalui zoom meeting pada Kamis, 23 Januari 2025.

Adapun, ketiga guru besar IPB University ini adalah Prof. Dr. Ir. Tri Prartono dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Prof. Dr. Anang Kurnia dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Prof. Dr. Ir. Y. Bayu Krisnamurthi dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Ir. Tri Prartono membahas tentang peran geokimiawi logam berat sedimen dalam menilai kesehatan laut Indonesia.

Di mana, ia menilai secara keseluruhan bahwa partisi geokimiawi mampu memberikan informasi spesifik seperti sumber logam berat (alami atau aktivitas manusia). Lalu, potensi mudah atau tidaknya logam diserap oleh organisme.

Kemudian, partisi geokimiawi juga logam berat di sedimen memberikan alat penilaian yang kuat untuk memahami kualitas lingkungan laut.

"Dan sebagai langkah strategis, kami merekomendasikan integrasi analisis geokimia logam berat dalam penentuan kebijakan baku mutu lingkungan laut nasional," kata dia.

"Peningkatan monitoring logam berat di kawasan pesisir dengan teknologi berbasis AI untuk deteksi dini," sambungnya.

Kemudian, Prof. Dr. Anang Kurnia membahas tentang big data dan small area estimation (SAE), kontribusi statistika dan sains data dalam penyusunan statistik resmi negara di Indonesia.

Di mana, dari hasil kajian yang dilakukan perlu ditekankan bahwa SAE mampu menghasilkan statistik yang memiliki akurasi baik untuk sub-domain yang menjadi perhatian walaupun ukuran contoh yang tersedia kecil atau bahkan
nir-contoh.

Kemudian, big data dapat meningkatkan akurasi prediksi untuk model statistik yang dikembangkan, bahkan dalam konteks kerangka sampel area (KSA) berpotensi dapat mengurangi frekuensi survei langsung ke lapangan dan dalam konteks PDB dapat memberikan prediksi awal tingkat pertumbuhan ekonomi nasional dengan cepat.

"Dan big data berpotensi besar sebagai sumber peubah penyerta dalam konteks SAE, pengganti survei, bahkan sebagai dasar dalam pengembangan model SAE baru," kata dia.

Terakhir, Prof. Dr. Ir. Y. Bayu Krisnamurthi memaparkan tentang inovasi kebijakan agribisnis untuk Indonesia Emas 2045.

Di mana, dalam orasinya ia menyarankan beberapa hal kunci inovasi kebijakan inovatif diantaranya bahwa hilirisasi butuh huluisasi, yaitu pengembangan dan pembangunan sektor pertanian menghasil bahan baku bagi industri hilir.

Lalu, diperlukan pemahaman yang baik dan komprehensif atas perkembangan selera dan ‘sofistikasi’ permintaan konsumen produk hilir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X