Minggu, 21 Desember 2025

Luncurkan Sekolah Pranikah, Jurus Baru Pemkab Bogor Turunkan Angka Stunting

- Minggu, 26 Januari 2025 | 12:14 WIB
Peluncuran program Sekolah Pranikah di Aula Al Basyariah, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Sabtu, 25 Januari 2025. (Diskominfo)
Peluncuran program Sekolah Pranikah di Aula Al Basyariah, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Sabtu, 25 Januari 2025. (Diskominfo)


METROPOLITAN.ID
- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meluncurkan program Sekolah Pranikah di Aula Al Basyariah, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Sabtu, 25 Januari 2025.

Sekolah Pranikah hasil kolaborasi dengan IPB University ini diharapkan menjadi jurus baru Pemkab Bogor dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Bogor.

Pj Bupati Bogor mengatakan, program Sekolah Pranikah sangat efektif bila dilaksanakan dengan baik secara masif di seluruh kecamatan.

Baca Juga: Ramai-ramai Selidiki Penyebab Harga Minyak Kita di Bogor Lebih Mahal dari HET

 

Kegiatan Sekolah Pranikah pertama dilaksanakan pada tanggal 25 - 26 Januari, dan 1, 2, 8, 9, 16 Februari 2025 di Pesantren Nurul Sodiqin, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede.

Sekolah pranikah ini diikuti 70 anak usia 12 sampai dengan 18 tahun yang berdomisili di Desa Rawapanjang.

"Sekolah Pranikah ini adalah satu program unggulan dan saya sangat yakin bisa jadi upaya yang efektif dan efisien dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor. Program ini akan berlanjut sehingga seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor melakukan kegiatan Sekolah Pranikah ini," ujar Pj Bupati Bogor.

Baca Juga: Gelombang Tinggi Masih Terjadi di Pesisir Selatan Sukabumi, Ketinggian hingga 3 Meter dan Bawa Sampah ke Pantai

Menurutnya, angka pernikahan dini di Kabupaten Bogor cukup tinggi dan menjadi penyumbang tingginya angka stunting.

Dengan Sekolah Pranikah, ia berharap angka pernikahan dini bisa menurun.

Bahkan, jika bisa terlaksana dalam tahun ini secara masif di seluruh wilayah Kabupaten Bogor, ia optimis angka stunting di Kabupaten Bogor bisa terus turun.

Pj Bupati Bogor berharap para peserta yang mengikuti Sekolah Pranikah ini dapat menjadi agen perubahan (agent of change) yang menjadi faktor penggerak bagi teman sebaya untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan keluarga serta pendidikan pranikah dapat disosialisasikan secara massif.

"Dengan memanfaatkan berbagai kanal digital, media sosial maupun aplikasi mobile. Sehingga memungkinkan calon pasangan yang akan menikah dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja," tandasnya.

Baca Juga: Deretan Tempat Makan Iga Bakar Terenak di Bandung yang Patut Dicobain

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X