Minggu, 21 Desember 2025

Gelombang Tinggi Masih Terjadi di Pesisir Selatan Sukabumi, Ketinggian hingga 3 Meter dan Bawa Sampah ke Pantai

- Minggu, 26 Januari 2025 | 11:49 WIB
Gelombang tinggi masih terjadi di perairan selatan Kabupaten Sukabumi, ketinggian ombak hingga 3 meter dan membawa sampah ke pantai (ist)
Gelombang tinggi masih terjadi di perairan selatan Kabupaten Sukabumi, ketinggian ombak hingga 3 meter dan membawa sampah ke pantai (ist)

METROPOLITAN.ID - Sejak memasuki awal tahun 2025, potensi curah hujan yang masih cukup tinggi di sertai dengan angin kencang masih melanda sejumlah wilayah di pesisir selatan perarian Kabupaten Sukabumi.

Akibatnya kondisi gelombang tinggi masih terus terjadi di wilayah perairan Teluk Palabuhanratu hingga pesisir pantai Cisolok.

Kasat Polairud Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar mengatakan, potensi glombang tinggi terjadi di wilayah Teluk Palabuhanratu hingga pesisir pantai Cisolok.

Baca Juga: Ramai-ramai Selidiki Penyebab Harga Minyak Kita di Bogor Lebih Mahal dari HET

Dengan ketinggian gelombang mencapai lebih dari 3 meter di beberapa titik, hingga mengakibatkan abrasi dan membawa tumpukan sampah ke pesisir pantai.

"Potensi gelombang tinggi tersebut di sebabkan akibat kondisi curah hujan di sertai angin kencang dari arah barat ke timur selatan perairan pantai teluk palabuhanratu," ujar AKP Tenda Iskandar saat di konfirmasi, Jumat 24 Januari 2025.

Menurut Tenda, ketinggian ombak di pesisir pantai Palabuhanratu berkisar antara 2,5 hingga 3 meter, terutama saat kondisi air pasang disertai angin kencang.

Baca Juga: OPPO Akan Segera Merilis OPPO Find N5 yang Membawa Desain Tipis, Ini Spesifikasi yang Ditawarkan

Ia mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar pesisir pantai, untuk selalu waspada, terutama saat memasuki libur panjang Imlek.

“Kami mengingatkan masyarakat terutama dan wisatawan untuk tetap berhati-hati, jika berkunjung ke tempat wisata pantai yang ada di wilayah Palabuhanratu hingga Cisolok,” jelas dia.

Tenda juga memberikan pesan khusus kepada para nelayan yang melaut dan juga wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata pantai agar tidak berenang terlalu tengah, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kondisi cuaca yang disebut ‘barat’ seperti ini sangat berisiko. Keselamatan harus diutamakan, baik oleh nelayan maupun wisatawan,” tutup dia. (Indra)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X