METROPOLITAN.ID - Di tengah gencarnya program Makan Bergizi Gratis (MBG), kasus gizi buruk masih jadi persoalan yang belum terselesaikan di Kabupaten Bogor.
Belum lama ini, seorang anak di Parungpanjang, Kabupaten Bogor meninggal dunia lantaran menderita gizi buruk pada 25 Januari 2025 lalu.
Hal itu dibenarkan Kepala Desa (Kades) Parungpanjang, MH Syahlan.
Ia membeberkan kronologi anak penderita gizi buruk yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Syahlan mengatakan, anak penderita gizi buruk tersebut merupakan warga Desa Pingku yang kemudian pindah ke Desa Parungpanjang
Kepindahan keluarga penderita gizi buruk almarhum Ahmad Maulana ke Desa Parungpanjang itu terjadi pada tahun 2022.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto : Rakyat Menuntut Dedikasi Tinggi dari TNI dan Polri
Ia menjelaskan, saat itu ada laporan bahwa ada anak gizi buruk. Kemudian ia langsung berkordinasi dengan kader posyandu dan memberikan bantuan.
"Memang ada warga Desa Pingku di Desa Parungpanjang alami gizi buruk. Awalnya warga Desa Pingku, lalu tinggal di Parungpanjang," kata dia dikutip metrobogor.com, Kamis 30 Januari 2025.
Pada saat itu, ia mengaku pihaknya langsung memberikan bantuan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Tegaskan TNI dan Polri Harus Selalu Mawas Diri dan Koreksi Diri
Ketika itu, pihak Pemdes Parungpanjang juga menawarkan kepada orang tua almarhum Ahmad Maulana untuk pindah domisili.
"Kami tawarkan, mereka akhirnya mau pindah domisili. Itu tahun 2022," katanya.