Minggu, 21 Desember 2025

Kirab Mahkota Binokasih di Bogor, Karfat: Bukan Sekadar Seremoni, Arah Baru Bumi Tegar Beriman

- Selasa, 22 April 2025 | 18:42 WIB
Prosesi kedatangan Mahkota Binokasih di Lapangan Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin, 21 April 2025. (Arifin - Metropolitan)
Prosesi kedatangan Mahkota Binokasih di Lapangan Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin, 21 April 2025. (Arifin - Metropolitan)


METROPOLITAN.ID
- Kirab Mahkota Binokasih disambut positif berbagai pihak, termasuk budayawan.

Karyawan Faturachman yang juga mantan Wakil Bupati Bogor mengatakan, kirab Mahkota Binokasih bukan sekadar seremoni, melainkan pertanda arah baru bagi Bumi Tegar Beriman atau Kabupaten Bogor.

"Bogor ini mulai berubah warnanya, dari era agamawan menuju budayawan. Harapannya, budayawan itu kalau pulang ya ke rumah, bukan ke Sukamiskin," ujar pria yang karib disapa Karfat saat ikut menyambut kedatangan Mahkota Binokasih di Lapangan Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin, 21 April 2025.

Pernyataan tersebut cukup filosofis bagi Karoat.

Sebab menurutnya, budayawan dibekali oleh rasa malu oleh leluhurnya sehingga lebih berhati-hati dalam mengambil sikap.

"Karena budayawan itu dibekali rasa malu oleh leluhurnya. Agamawan kadang hanya soal dosa, asal bersujud dosanya dianggap lepas semua. Tapi kalau budayawan, ia membawa ikumaran, rasa malu, harga diri, etika. Itu warisan kultural yang kuat," terangnya.

Bagi Karfat, kehadiran Mahkota Binokasih menjadi simbol penting.

Ia berharap kehadiran Mahkota Binokasih menjadi pertanda hadirnya era baru kepemimpinan yang lebih terbuka dan membumi di Kabupaten Bogor.

"Kalau kemarin wartawan mau ketemu bupati susah, mudah-mudahan sekarang lebih mudah," tandasnya diiringi tawa.

Karfat juga mengisahkan jejak keterkaitan Mahkota Binokasih di Bogor.

Menurutnya, dahulu kala ada Kerajaan Sunda Galuh, kedudukannya di Pakuan.

"Dan Pakuan itu adalah Bogor," terangnya.

Namun pada fase akhir kekuasaan, sekitar delapan tahun terakhir masa pemerintahan, raja Sunda Galuh memerintah dari Pandeglang, titik awal berdirinya kerajaan yang dikenal sebagai Salakanagara.

"Tutup bukunya juga di sana," sambungnya.

Sementara di Pakuan, tak ada lagi pemerintahan aktif, hanya tinggal para abdi dalem.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X