Selain itu, penertiban tersebut dinilai sangat efektif untuk mengurangi kemacetan. Sebab, angkot ini kerap kali mengetem menghabiskan sebagian jalan yang digunakan.
"Dibeberapa shelter masih boleh, jadi memang situasional dilapangan okupansi terlalu padat angkot jangan ngetem, menurunkan boleh. Tapi kalau nunggu jangan," imbuhnya.
"Di Alun-alun kemarin bahkan tidak ada sopirnya. Kita memastikan angkot ini layak, bannya, remnya kita jaga semua hak dan kewajiban dan keselamatan penumpang," sambungnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Bogor itu menuturkan, Pemkot Bogor sudah melakukan reduksi angkot di tahun 2025 ini.
"Jumlah dari 3.412 sekarang 2.793 hasil reduksi tahun 2025," pungkasnya. (Rifal)