Senin, 22 Desember 2025

Kasus Diduga Keracunan Makanan MBG di Kota Bogor Masuk Kategori KLB

- Jumat, 9 Mei 2025 | 20:12 WIB
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin memberikan keterangan terkait kasus dugaan keracunan makanan MBG di Kota Bogor.  (Reza Metropolitan)
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin memberikan keterangan terkait kasus dugaan keracunan makanan MBG di Kota Bogor. (Reza Metropolitan)

Namun, Pemkot Bogor bertanggungjawab terhadap anak-anak Kota Bogor, untuk melaksanakan pendidikan dan mendapatkan program nasional yang strategis, yang tentu harus memiliki rasa aman dan nyaman.

"Yang kedua kita pastikan dengan Dinkes, setelah ini kami akan membesuk beberapa korban di rumah sakit untuk memberikan semangat, termasuk memastikan biaya pengobatan di cover oleh Pemkot Bogor melalui Dinkes Kota Bogor," ungkapnya.

Ditambahkan Jenal Mutaqin, bahwa tidak ada satu orang pun yang menginginkan adanya kejadian ini. Sehingga, ia mengaku akan secara pelan-pelan mengidentifikasi kejadian ini.

"Jadi kita pelan-pelan identifikasi karena dari 3.000 menu, 3.000 porsi makanan, yang menjadi korban 171," kata Jenal Mutaqin.

"Ya jadi gak bisa mengatakan oh disana emang enggak, disini emang keracunan. Jadi ya faktanya itu dari 3.000 nasi ada 171 yang diduga keracunan. Nah identifikasinya ada 4 tadi, makanan, tempat makan, air dan muntahan dari korban," tandasnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor memberikan update terbaru terkait jumlah korban diduga keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor.

Hingga Kamis, 8 Mei 2025 sekitar pukul 12:00 WIB, Dinkes Kota Bogor mencatat ada sebanyak 171 orang yang terdampak keracunan tersebut.

Kepala Dinkes Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno menuturkan, berdasarkan data secara kumulatif yang dikakukan sejak tanggal 7-8 Mei 2025, korban yang tercatat ada sebanyak 171 orang.

"Korban baru yang terdata hari ini sebanyak 135 orang, sehingga total korban menjadi 171 orang," kata Sri Nowo Retno.

"Dan pasien yang masuk rawat inap hari ini 17 orang, sehingga jumlah total yang dirawat inap sebanyak 22 orang," sambungnya.

Adapun, kondisi dari 171 orang korban tersebut diantaranya, 22 orang menjalani rawat inap, 29 orang menjalani rawat jalan, dan 120 orang mengalami keluhan ringan.

Sementara, sebaran kasus berdasarkan sekolah, berasal dari 6 sekolah yang telah melaporkan kejadian, yakni TK Bina Insani sebanyak 18 orang, SD Bina Insani sebanyak 2 orang, SMP Bina Insani sebanyak 82 orang, SDN Kukupu 3 sebanyak 9 orang, SDN Kedung Jaya 1 sebanyak 16 orang, serta SDN Kedung Jaya 2 sebanyak 43 orang.

"Dinas Kesehatan saat ini tengah melakukan investigasi epidemiologis untuk mencari sumber kejadian, serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait dalam upaya penanganan, pengambilan sampel, dan edukasi kepada masyarakat," ucap dia. (Cr1)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X