Minggu, 21 Desember 2025

SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani Sampaikan Ucapan Prihatin Atas Kasus Dugaan Keracunan Makanan MBG di Kota Bogor

- Jumat, 9 Mei 2025 | 21:07 WIB
Penanggung Jawab SPPG Bosowa Bina Insani Bogor, Eko Arianto memberikan keterangan terkait kasus dugaan keracunan makanan MBG di Kota Bogor.  (Reza Metropolitan)
Penanggung Jawab SPPG Bosowa Bina Insani Bogor, Eko Arianto memberikan keterangan terkait kasus dugaan keracunan makanan MBG di Kota Bogor. (Reza Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Bosowa Bina Insani Bogor menyampaikan ucapan prihatin atas kejadian kasus dugaan keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ada di Kota Bogor.

Hal itu diungkapkan Penanggung Jawab SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani, Eko Arianto usai menerima kunjungan Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin ke Yayasan Bosowa Bina Insani Bogor pada Jumat, 9 Mei 2025.

"Saya atas nama Yayasan, turut prihatin dan menyesalkan terkait dengan kejadian ini.
Tapi kami Yayasan yang merupakan mitra dari Badan Gizi Nasional (BGN), kita terus berkoordinasi," kata Eko Arianto.

Saat ini, menurut dia, pihaknya sudah menyerahkan sampel makanan yang didistribusikan SPPG Bosowa Bina Insani Bogor pada hari kejadian tersebut.

"Dan saat ini sedang diperiksa di Labkesda di Kota Bogor. Kami menunggu hasil tersebut, kemudian kami akan terus berkoordinasi dengan BGN," ucapnya.

Adapun, untuk hal-hal yang diperlukan termasuk di dalamnya evaluasi, tentunya pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BGN.

"Dengan ini kami Yayasan Bosowa Bina Insani mengatakan permohonan maaf kepada seluruh penerima manfaat. Dalam hal ini siswa-siswi dan orang tua siswa penerima manfaat," imbuh dia.

"Kami tetap terus memantau. Kami sudah juga bergerak mengunjungi beberapa siswa yang terdampak hal tersebut. Sebagai komitmen dan tanggung jawab kami terhadap pelaksanaan program ini," sambungnya.

Disisi lain, dirinya mengungkapkan bahwa SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani Bogor berkomitmen bersama-sama dengan seluruh stakeholder untuk menjalankan program MBG ini.

Sehingga, apapun hasil lab-nya nanti, pihaknya akan menunggu dari Labkesda yang sedang menguji sampel makanan tersebut.

"Demikian sekali lagi apapun terkait dengan hasil. Nanti kita menunggu dari Labkesda yang sedang menguji sampel makanan yang pada hari itu kita distribusikan," beber dia.

Ditanya terkait korban apakah tersebar atau berada di satu titik tertentu, Eko Arianto menyerahkan hal tersebut ke Dinkes Kota Bogor. Sebab, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinkes Kota Bogor.

"Terkait dengan 171 (korban) tersebut mungkin bisa dari Dinkes, karena kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Dinas Kesehatan sudah melakukan surveillance dan data-data tersebut terpusat di Dinas Kesehatan," imbuh dia.

Disinggung apakah saat ini distribusi makanan MBG masih dilakukan, diungkapkan Eko Arianto bahwa hal tersebut masih berjalan, berdasarkan hasil koordinasi dengan BGN.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X