METROPOLITAN.ID - Warga korban keracunan makanan diduga dari tempe goreng di Leuwisadeng, Kabupaten Bogor sudah membaik usai menjalani perseatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty mengatakan, kondisi tujuh korban keracunan yang sempat dirawat sudah membaik dan diperkirakan dapat pulang hari ini.
"Sudah bagus, sudah baik, hari ini sudah pada bisa pulang," kata Fusia, Rabu, 11 Juni 2025.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan uji laboratorium terkait penyebab keracunan tempe goreng tersebut.
Hasil lab ini diperkirakan keluar dalam beberapa hari ke depan.
"Masih dua sampai tiga hari (hasil lab), kan perlu proses," ungkapnya.
Tujuh korban keracunan ditangani di tempat berbeda, di antaranya di RSUD R. Moh. Noh Nur dan Puskesmas Leuwisadeng.
"Jadi yang dirawat itu dua orang di RSUD, yang di Puskesmas Leuwisadeng itu lima orang. Insyaallah semua pada hari ini kalau stabil bisa dipulangkan, rawat jalan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Satu keluarga asal Kampung Cikadu, Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng diduga mengalami keracunan usai makan tempe goreng.
Sebanyak tujuh dari delapan anggota keluarga tersebut masih menjalani perawatan intensif usai diduga keracunan.
Informasi yang dihimpun, lima korban keracunan masih dirawat intensif di Puskesmas Leuwisadeng, dua korban dirujuk ke RSUD R. Moh. Noh Nur, dan satu orang rawat jalan.
Kepala Puskesmas Leuwisadeng, Dr Farida membenarkan insiden keracunan yang dialami delapan orang warga tersebut.
Dugaan sementara, korban keracunan usai memakan tempat goreng pada Senin, 9 Juni 2025.
"Kami menerima delapan pasien dengan keluhan muntah-muntah dan diare. Dugaan sementara, mereka mengalami keracunan makanan," ujar Farida, Selasa, 10 Juni 2025.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan uji laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan.
Namun salah satu makanan yang dicurigai adalah tempe goreng yang dikonsumsi keluarga tersebut.
"Dari delapan orang yang datang, satu langsung diperbolehkan pulang karena kondisinya stabil, satu dirujuk ke RSUD Leuwiliang, dan sisanya kami rawat di Puskesmas," ungkapnya.
Menurutnya, ada salah satu pasien yang awalnya dirawat di puskesmas kondisinya memburuk, sehingga dirujuk ke rumah sakit pada malam harinya.
"Saat ini, lima orang lainnya yang masih dirawat kondisinya sudah membaik. Tidak ada keluhan berarti, tapi tetap kami observasi lebih lanjut," pungkasnya. (Riza)***