Minggu, 21 Desember 2025

Detik-Detik Banjir dan Longsor di Puncak Bogor, Warga : Awalnya Suara Gemuruh Keras Banget

- Minggu, 6 Juli 2025 | 21:23 WIB
Kondisi banjir dan longsor di Megamendung, Puncak Bogor (Ist)
Kondisi banjir dan longsor di Megamendung, Puncak Bogor (Ist)

METROPOLITAN.IDBanjir mendadak yang disebabkan oleh longsor menutup aliran kali di wilayah pemukiman warga kembali memakan korban dampak dan kerugian di Kampung Rawasedek RT001/004 Desa Megamendung, Puncak Bogor usai dilanda tanah longor pada Sabtu 5 Juli 2025.

Berdasarkan pantauan tim Metropolitan.id dilokasi sekitar pukul 13.00WIB, genangan air masih memasuki wilayah tersebut.

Meskipun puncak banjirnya kemarin, kondisi air saat ini masih berada di ketinggian lutut orang dewasa serta masuk ke beberapa rumah warga.

Baca Juga: PSG dan Real Madrid Tembus Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, Laga Emosional Menanti Mbappe

Bahkan beberapa warga ada yang memanfaatkan momentum tersebut dengan mencuci pakaiannya, sementara banyak pula penghuni rumah yang masih membersihkan sisa-sisa genangan air yang dibarengi lumpur masuk ke kerumahnya.

Aktivitas warga saat ini lumpuh total, dikarenakan mereka masih terfokus untuk bagaimana caranya menuntaskan banjir hingga kini yang masih belum surut

Salah satu warga, Rifki (26), menceritakan detik-detik terjadinya bencana yang membuat warga panik dan kehilangan banyak barang berharga.

Baca Juga: PSG dan Real Madrid Tembus Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, Laga Emosional Menanti Mbappe

Menurut Rifki, hujan deras mulai turun sejak sore hari dan tak kunjung reda. Sekitar pukul 17.30 WIB, warga dikejutkan dengan suara gemuruh keras dari arah belakang rumah.

“Ternyata suara longsoran tanah, nggak lama air langsung naik ke dalam rumah,” kata dia pada Minggu, 6 Juli 2025.

Kondisi makin memburuk ketika saluran air yang biasanya mengalir lancar, justru tertutup longsoran. Air sungai yang meluap pun mencari jalan dan menerobos ke rumah-rumah warga.

“Airnya langsung besar, deras banget. Gara-gara saluran air ketutup longsoran, airnya nyari jalan ke depan, masuk ke rumah-rumah warga,” kata dia.

Rifki mengaku saat kejadian bencana tersebut, terjadi kepanikan karena air yang mengalir bagaikan “air bah” yang tiba-tiba masuk dengan intensitas yang begitu besar, Selain itu, Kakaknya pun terpaksa menyelamatkan orang tua yang terjebak di dalam rumah dengan membobol atap, karena akses keluar melalui pintu sudah tak memungkinkan.

“Warga bener-bener panik, karena ini kejadian pertama yang segede ini. Biasanya kalau banjir paling semata kaki, ini kayak air bah. Baru pertama kali kejadian separah ini,” kata Rifki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X