Minggu, 21 Desember 2025

Kota Bogor Kekurangan 800 Tenaga Pendidik SD dan SMP, Pemkot Wacana Libatkan Mahasiswa Magang jadi Guru

- Minggu, 27 Juli 2025 | 18:15 WIB
Kepala Disdik Kota Bogor, Herry Karnadi tengah memberikan sambutan.
Kepala Disdik Kota Bogor, Herry Karnadi tengah memberikan sambutan.

METROPOLITAN.ID - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mengaku kekurangan sekitar 800 tenaga pendidik setingkat SD dan SMP di wilayahnya.

Jumlah tersebut terdiri dari kebutuhan guru SD sekitar 600 orang, dan guru SMP sekitar 200 orang.

Kepala Disdik Kota Bogor, Herry Karnadi mengatakan, bahwa permasalahan kekurangan tenaga pendidik alias guru bukan hanya terjadi di Kota Bogor, tetapi juga merupakan persoalan di tingkat nasional.

"Masalah guru ini sudah menjadi masalah sekolah se-Indonesia, karena ada larangan pengangkatan honorer," kata Herry Karnadi.

"Tapi kita tidak bisa berdiam diri, termasuk di Bogor. Memang belum ada langkah konkret yang sudah kita lakukan, tapi ancang-ancangnya sudah ada," sambungnya.

Herry Karnadi menyebut sebagai langkah alternatif, Disdik Kota Bogor tengah menyiapkan skema inovatif untuk menambal kekurangan guru, yaitu melalui kerja sama dengan perguruan tinggi.

Mahasiswa aktif dari program studi pendidikan baik dari kampus-kampus seperti IPB, UIKA, dan UNPAK direncanakan akan diminta untuk magang menjadi guru atau mengajar di sekolah-sekolah negeri.

"Anak-anak yang sudah semester 6 atau 7 kan sudah bisa magang. Kami minta mereka untuk bantu mengajar," ucap dia.

"Misalnya tiga bulan dari IPB, lalu tiga bulan dari Unpak, kemudian UIKA. Jadi bisa menutupi hampir setahun. Kalau bisa 150 sampai 200 orang per angkatan, itu sudah sangat membantu," lanjutnya.

Namun, lanjut Herry Karnadi, program ini bersifat non-upah alias tanpa honor. Meski begitu, ia memastikan pengalaman ini akan memberikan nilai tambah bagi para mahasiswa, sekaligus membantu sekolah dalam mengatasi kekurangan guru.

"Tidak ada biaya operasional pendidikan atau BOP untuk mahasiswa magang ini. Tapi kita harap ini jadi kerja sama yang saling menguntungkan. Bagi mahasiswa, ini pengalaman nyata mengajar. Bagi sekolah, ini bantu tutupi kekurangan guru," imbuhnya.

Herry Karnadi menargetkan uji coba program ini bisa dimulai pada akhir 2025 atau awal 2026. Komunikasi dengan pihak perguruan tinggi pun telah dilakukan, dan jika memungkinkan akan segera dibuat nota kesepahaman (MoU).

"Kemarin sudah mulai ngomong-ngomong. Saya sudah jajaki ke tiga perguruan tinggi itu. Kalau memungkinkan, kita buat MoU, lalu jalan," tegasnya.

Lebih lanjut, Herry Karnadi menyoroti dampak kekurangan guru terhadap beban kerja tenaga pengajar yang ada. Saat ini, banyak guru harus mengajar lebih dari 36 jam per minggu, jauh di atas batas ideal 25–30 jam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X