"Kalau tahun depan nggak ditambal, bisa-bisa satu guru ngajar 40 jam seminggu. Di SD Cibuluh 1 itu sudah sampai tiga shift karena kurang guru. Jadi ada yang pagi, siang, sampai sore. Luar biasa itu," ungkapnya.
Herry Karnadi berharap program magang ini menjadi langkah konkret membangun kolaborasi pentahelix antara pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, dan dunia usaha.
"Jika berhasil, ini bisa menjadi terobosan penting di dunia pendidikan, terutama di tengah keterbatasan sumber daya manusia yang tengah melanda banyak daerah," tandasnya. (Cr2)