Minggu, 21 Desember 2025

Wakil Ketua DPRD Pelototi 10 Program Strategis di Kota Bogor, Zenal Abidin: Jangan jadi Proyek Mangkrak

- Minggu, 3 Agustus 2025 | 13:32 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin memberikan keterangan terkait dinas yang perlu memperbaiki kinerjanya.  (Taufik Metropolitan)
Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin memberikan keterangan terkait dinas yang perlu memperbaiki kinerjanya. (Taufik Metropolitan)

Adapun progres delapan proyek tersebut yakni Pembangunan Unit Sekolah Baru SMPN 22 di SDN Duta Pakuan realisasi pekerjaan 55,12 persen (defiasi positif 29,87 persen), Pembangunan Unit Sekolah Baru SMPN 23 di Cimahpar realisasi 55,13 persen (defiasi positif 34,73 persen).

Revitalisasi Terminal Bubulak realisasi 53,40 persen (defiasi positif 19,26 persen), Pembangunan Jalan R3 Lanjutan realisasi 11,24 persen (defiasi positif 4,17 persen), Pembangunan Gedung Negara Sederhana UPTD PSC realisasi 35,857 persen (defiasi positif 0,685 persen).

Revitalisasi SDN Cimanggu realisasi 22,25 persen (defiasi positif 11,24 persen), Revitalisasi Bangunan SDN Gang Aut realisasi 6,818 persen (defiasi positif 2,236 persen) dan Revitalisasi Bangunan SDN Kencana 1 realisasi 7,173 persen (defiasi positif 3,441 persen).

"Sedangkan, dua proyek lainnya yakni Rehabilitasi Stadion Padjajaran masih dalam proses tender dan Pembangunan Taman Lapangan Yasmin Sektor 6 telah selesai proses penandatanganan kontrak," kata Kepala Bagian Administrasi Pembangunan pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor, Irfan Zacky Faizal kepada Metropolitan.id baru-baru ini.

Meskipun sebagian besar proyek belum mencapai progres fisik di atas 60 persen, menurut Irfan, tren defiasi positif menunjukkan bahwa pekerjaan berjalan lebih cepat dari jadwal rencana awal.

"Kami masih optimis karena melihat hampir semua pekerjaan defiasinya masih positif antara rencana kerja dengan realisasi di lapangan. Itu artinya kami masih punya 'tabungan waktu' di defiasi positif tersebut," jelasnya.

Disinggung soal cuaca di Kota Bogor, Irfan menilai hal itu bukan alasan untuk penundaan atau potensi terjadi keterlambatan.

"Memang betul Bogor sering hujan, tapi itu bisa disiasati. Kontraktor atau pihak pelaksana pekerjaan sudah harus punya mitigasi. Jadi tidak bisa menjadikan cuaca sebagai alasan keterlambatan," ujarnya.

Kendati demikian, untuk memastikan semua berjalan sesuai target pada akhir Desember 2025, Irfan mengaku akan melakukan evaluasi menyeluruh di pertengahan waktu kontrak yakni sekitar Oktober 2025.

Evaluasi ini, masih kata Irfan, akan mencakup seluruh aspek pelaksanaan, mulai dari progres fisik, penggunaan anggaran, hingga kendala lapangan.

"Masih ada waktu lima bulan lagi. Walaupun saat ini rata-rata proyek masih berada di bawah 60 persen progres fisik, kami menilai semuanya masih di jalur yang aman. Oktober nanti akan dievaluasi secara menyeluruh," tandasnya. (Cr2)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X