bogor-raya

Pasirpogor Dikenal Jadi Kampung Sukhoi Usai Tragedi Pesawat Sukhoi Superjet 100 Tabrak Gunung Salak 12 Tahun Lalu

Selasa, 7 Mei 2024 | 15:21 WIB
Kampung Sukhoi di Desa Pasirpogor. (Anto/Metropolitan )

METROPOLITAN.ID - Tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 setelah menabrak tebing Gunung Salak pada 9 Mei 2012 ternyata masih terbayang-bayang oleh warga Kampung Pasirpogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Sebab, tragedi Sukhoi yang menewaskan 45 orang itu membuat Kampung Pasirpogor di Kecamatan Cijeruk ini terkenal hingga ke mancanegara. Bahkan sekarang disebut Kampung Sukhoi.

12 tahun lalu, warga Kecamatan Cijeruk, khususnya warga Pasirpogor, Desa Cipelang, dikejutkan dengan suara dentuman dari arah Gunung Salak yang ternyata berasal dari pesawat Sukhoi Superjet 100 milik maskapai penerbangan Rusia.

Baca Juga: Terdampak Bau Menyengat hingga Banyak yang Kena Stroke, Warga Gerudug PT Pertamina Cikampek Karawang

"Setelah detuman terdengar kami kira hanya suara petir, namun ternyata bukan. Sebab tak lama banyak helikopter di sekitar Gunung Salak," ujar Agam Doni Febriansyah, warga setempat.

Selanjutnya setelah kejadian tersebut, pada pada hari yang sama, banyak rombongan dari berbagai instansi, khususnya tim evakuasi korban.

Lapangan Pasirpogor, tempat evakuasi korban jatuhnya pesawat terbang super jet Sukhoi 100 milik Rusia. (Anto/Metropolitan )

"Tidak lama kemudian mulai ramai. Awalnya tim evakuasi kalau tidak salah mau di Sukabumi ternyata tidak bisa, jadi yang bisa digunakan lapangan bola di sini" ucapnya kepada Metropolitan.id.

Baca Juga: Satlantas Polres Purwakarta Ajak Komunitas Mobil Kampanyekan Keselamatan Berkendara

Ia tidak menyangka kecelakaan pesawat akan menarik orang dari seluruh Indonesia, karena sejak itu Kampung Pasirpogor menjadi ramai.

"Ramai pak, banyak orang yang ingin melihat evakuasi, ribuan orang dari berbagai daerah datang, cuma mau lihat evakuasinya saja," ujarnya.

Jalan yang lenggang berubah menjadi sempit akibat hilir mudiknya warga yang ingin menyaksikan evakuasi.

Baca Juga: KONI Kota Bogor Gandeng Kejari demi Pengawasan Penggunaan Anggaran Porprov 2026

"Nggak ada jalan yang kosong, dari rumah saya yang dekat dengan kejadian penuh sesak, mau ke rumah tetangga yang jaraknya sekitar 30 meter sulit sekali," ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini