METROPOLITAN.ID - Kasus tewasnya seorang remaja 16 tahun berinisial MR yang diduga dianiaya kakak pacarnya di wilayah Puncak, Megamendung, Kabupaten Bogor mengundang perhatian berbagai pihak.
Kasus remaja tewas ini bermula dari kakak pacar korban WJ (20) melihat kamar adiknya terkunci dari dalam sehingga diminta untuk dibukakan.
Ketika pintu dibuka, adiknya tengah bersama tiga pria dengan kondisi tanpa mengenakan baju.
Sementara sang adik bersama satu perempuan lain berada di bawah selimut. Kesal dengn kondisi itu, sang kakak lalu diduga melakukan penganiayaan kepada korban yang diduga berpacaran dengan adiknya.
Baca Juga: 5 Poin Hasil Ijtima Ulama Kabupaten Bogor, Minta Pemkab Serius Berantas Judi dan Prostitusi Online
Kepala Biro Psikolog Rumah Cinta Bogor, Retno Lelyani Dewi mengaku sedih setelah mengetahui kasus penganiayaan tersebut.
Dalam kejadian tersebut, Retno menilai buruknya pergaulan remaja saat ini sangat berpengaruh untuk keberlangsungan hidup mereka di masa depan.
Untuk itu, pendidikan agama dan jasmani sangatlah penting.
"Kalo menurut saya, sejak awal pendidikan di rumah yg nomor satu. Pendidikan agama dan jasmani yang harus diberikan. Pendidikan di masa kanak-kanak, setelah itu jenjang Sekolah Dasar merupakan fondasi awal saat SMP dan SMA, penting bagi orang tua untuk mendampingi dan selalu mengarahkan anak," ujar Retno Lelyani Dewi, Rabu, 11 September 2024.
Baca Juga: Cekcok saat Masak Mie, Paman Tusuk Keponakan Pakai Pisau Dapur
Selain di rumah, sekolah juga penting untuk memahamkan pendidikan iman dan pendidikan lainnya.
Artinya, setiap anak diharapkan punya konsep berbuat yang baik, dan tidak berbuat yang buruk karna Allah mengawasi.
"Serta dorongan untuk berbuat kerusakan bisa dialihkan ke kegiatan jasmani (fisik)," ungkapnya.
Retno juga menyebut banyak sekali kegiatan positif yang bisa dilakukan anak-anak di masa tumbuh kembangnya, terutama di usia remaja yang tengah mencari jati diri.