METROPOLITAN.ID - Usai penetapan komposisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kota Bogor, Komisi II DPRD Kota Bogor langsung menggelar rapat kerja, Rabu 2 Oktober 2024.
Rapat kerja perdana digunakan Komisi II DPRD Kota Bogor untuk mengevaluasi kinerja BUMD Kota Bogor, salah satunya Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ).
Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor yang juga koordinator Komisi II, M. Rusli Prihatevy menyampaikan berbagai pandangannya terhadap kinerja Perumda PPJ.
Sebagai mitra kerja, Rusli berharap jajaran direksi dapat berkomunikasi dengan baik dan menjalankan tugas dengan baik guna meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui dividen.
"Jujur ya setiap kita sampaikan didalam banggar hanya PPJ yang setoran laba kecil. Sementara kita pahami proses Perumda Pasar Pakuan Jaya tidak terlepas dari persoalan masalah masa lalu. Kami harap Perumda PPJ bisa bertransformasi menjadi lebih baik. Dengan segudang visi dan misi jajaran direksi yang baru harapannya ini bisa memberikan benefit yang baik," jelas Rusli.
Rusli juga menyoroti perihal predikat BBB yang menempel ke Perumda PPJ.
Baca Juga: Persikabo 1973 Tumbang Lagi di Kandang, Pelatih Salahkan Kepemimpinan Wasit
Hal tersebut menandakan bahwa kondisi neraca keuangan dan kondisi internal Perumda PPJ masih jauh dari kata sehat.
Proses revitalisasi 11 pasar yang dilakukan sejak 2023 sampai saat ini juga dinilai oleh Rusli menjadi salah satu persoalan yang harus diselesaikan segera.
Mengingat jika proses revitalisasi tak kunjung selesai, maka akan ada kekosongan pendapatan seperti yang terjadi di Plaza Bogor.
Proses pengosongan sudah dilakukan sejak 2023 tetapi sampai saat ini belum ada progres pembangunan. Bahkan pembongkaran gedung yang direncanakan rampung pada pertengahan 2024 pun meleset perencanaannya.
"Hari ini Komisi II concern, kita ingin bekerjasama, bermitra dengan baik bari komunikasi, program dan dukungan anggaran agar kondisi bisa sehat," kata dia.