bogor-raya

Puskesmas Sempur Diduga Intimidasi Pasien, Sembilan Bintang Layangkan Somasi

Rabu, 5 Februari 2025 | 11:13 WIB
Sembilan Bintang & Partners Law Office. (Doc.Pribadi)

METROPOLITAN.ID - Kantor Hukum Sembilan Bintang and Partners Law Office telah resmi mengirimkan somasi kepada Kepala Puskesmas Sempur Kota Bogor, pada Rabu, 5 Februari 2025.

Somasi ini dilayangkan sebagai respons terhadap dugaan pelanggaran yang terjadi pada pelayanan publik di fasilitas kesehatan tersebut.

Awal kejadian tersebut memula pada saat klien mereka, K.H. Adi Wijaya, bersama istrinya, mendatangi Puskesmas Sempur Kota Bogor untuk mendapatkan layanan di Poli Gigi, pada Rabu, 22 Januari 2025.

Baca Juga: Korlantas Polri Gelar Olah TKP Cari Penyebab Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Bogor

Setelah melakukan pendaftaran, mereka diberitahukan bahwa dokter gigi tidak tersedia, meskipun masih berada dalam jam operasional.

Tanpa penjelasan lebih lanjut, mereka diminta untuk datang kembali keesokan harinya. Kecewa dengan pelayanan tersebut, Kiyai Haji AW mempertanyakan alasan ketidakhadiran dokter gigi yang seharusnya ada sesuai dengan jadwal operasional.

Namun, petugas yang berjaga pada saat itu tidak memberikan penjelasan memadai dan malah menegaskan, mereka harus kembali pada hari berikutnya.

Baca Juga: Ariel Tatum Buka-Bukaan Soal Kontroversi Abidzar Al Ghifari di Film A Business Proposal

Tindakan ini membuat klien Sembilan Bintang merasa tidak dihargai dan mengalami ketidaknyamanan dalam pelayanan publik yang seharusnya memenuhi standar yang transparan dan profesional.

"Atas ketidaknyamanan tersebut, klien kami kemudian melaporkan kejadian ini ke layanan pengaduan kesehatan dengan harapan agar ada perbaikan dalam sistem pelayanan di Puskesmas Sempur Kota Bogor," tulis Sembilan Bintang dalam keterangannya yang diterima metropolitan.id.

Setelah mengalami ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan, K.H. Adi Wijaya memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke layanan pengaduan kesehatan dengan harapan ada perbaikan dalam sistem pelayanan di Puskesmas Sempur.

Baca Juga: Farhan Ingin Stadion GBLA Nggak Cuma Buat Persib Bandung, Tapi Buat Ini..

"Namun, setelah pengaduan dilakukan, klien kami justru mendapatkan panggilan telepon dari seseorang yang mengaku dekat dengan pejabat daerah kota bogor yaitu dedi rachim, yang berbicara dengan nada tinggi dan terkesan mengintimidasi Kiyai Haji AW," bebernya.

Penelepon tersebut berbicara dengan nada tinggi dan terkesan mengancam serta mengintimidasi Kiyai Haji AW.

Halaman:

Tags

Terkini