METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kabupaten Bogor hingga kini masih belum menerapkan kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi terkait siswa nakal masuk barak militer.
Kebijakan siswa nakal masuk barak militer ini juga ramai diperbincangkan dan cukup menjadi perdebatan.
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan, pihaknya akan mengikuti arah kebijakan yang keluar dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi.
Namun terkait pembinaan siswa bermasalah, Rudy Susmanto lebih mengedepankan aspek karakteristik masyarakat Kabupaten Bogor.
"Kalau kita melihatnya nanti kita mengikuti arah kebijakan dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, tetapi kita tetap mengedepankan aspek-aspek sosial kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Bogor. Tiap wilayah tentu punya karakteristik masyarakat yang berbeda-beda," tegas Rudy Susmanto usai peringatan Hardiknas, Jumat, 2 Mei 2025.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Bambang Tawekal mengatakan, beberapa daerah telah melakukan kerjasama dengan membentuk tim bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk melakukan pembinaan karakter bagi anak sekolah.
Tim tersebut terdiri dari Dinas Pendidikan dan sekolah yang bergerak menindaklanjuti permasalah yang terjadi di ranah pendidikan.
"Kami fokus mengatur, kalau ditemukan kekerasan itu di sana ada tim pencegahan, penanggulangan kekerasan, bukan hanya terkait dengan anak-anak nakal saja, tapi bisa mencegah adanya kekerasan verbal, bullying hal-hal yang nantinya akan mengganggu pembudayaan dan pembinaan karakter anak-anak didik," terang Bambang.
Bahkan, ia mengaku tersebut sudah dibentuk hingga Taman Kanak-kanak (TK) dengan berkolaborasi bersama Satgas Perlindungan Anak, PPA hingga Komnas Anak untuk mencegah terjadinya kekerasan secara verbal bagi anak.
"Kembali ketika itu merespon ide gagasan dari pak Gubernur untuk mengurangi kenakalan anak-anak khususnya tauran dan sebagainya, kami juga harus memperkuat di intern sekolahnya, dan hal-hal yang terkait dengan kerjasama sesuai apa yang disampaikan dari pak bupati dilihat dari karakter sosial masyarakat setempat," pungkasnya.***