bogor-raya

Perumda Tirta Pakuan Siap Masuki Babak Baru, Fokus Benahi Layanan Air Limbah di Kota Bogor

Rabu, 3 Desember 2025 | 17:49 WIB
Dirut Perumda Tirta Pakuan Rino Indira podcast bersama Metropolitan (Dok Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memasuki babak baru dalam pengelolaan pelayanan air.

Setelah berhasil menyalurkan air bersih kepada sekitar 80 persen warga Kota Bogor, langkah strategis ini dipaparkan oleh Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan dalam podcast Ngopi Metropolitan TV, Rabu 3 Desember 2025.

Upaya tersebut menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjawab kebutuhan kota terhadap layanan air yang kini semakin kompleks.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Rabu 3 Desember 2025 di Pegadaian, Cek Daftar Lengkap UBS dan Galeri24 Semua Ukuran

Perumda Tirta Pakuan kini mulai mengalihkan fokus pada pengelolaan air limbah domestik, sebuah isu yang menurut Rino tidak boleh lagi diabaikan.

Ia menjelaskan bahwa 80 hingga 90 persen air bersih yang digunakan masyarakat akan berubah menjadi air limbah, sehingga dibutuhkan sistem yang terintegrasi agar tidak mencemari lingkungan.

Sebanyak 13 ribu eks pelanggan kini menggunakan sumber air selain PDAM, ditambah 14 ribu sambungan lainnya yang berada dalam layanan Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Update Korban Banjir dan Longsor di Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat: 804 Meninggal, 657 Masih Hilang

Kondisi ini disebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Perumda Tirta Pakuan untuk memperluas cakupan layanan, termasuk pengelolaan air limbah pada masa mendatang.

Saat ini, pengelolaan air limbah di Kota Bogor masih berada di bawah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Air Limbah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), yang baru mampu melayani sekitar 500 pelanggan melalui instalasi di Tegal Gundil.

Menurut Rino, kondisi tersebut perlu segera dikembangkan agar Kota Bogor tidak semakin terbebani pencemaran.

Ia juga menyoroti temuan terkait meningkatnya polutan seperti E. coli, yang mengindikasikan kualitas air telah tercemar akibat limbah rumah tangga yang tidak dikelola dengan benar.

Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan itu menjelaskan bahwa penggunaan septic tank sistem resapan masih menjadi masalah klasik di kawasan padat penduduk.

Jarak ideal antara sumur dan septic tank yang seharusnya 10 meter, dinilai sulit diterapkan di Kota Bogor.

Halaman:

Tags

Terkini