guru-menulis

Mengeksplorasi Tren Efek Velocity di TikTok: Dinamika Komunikasi Digital dan Budaya Indonesia

Kamis, 20 Maret 2025 | 15:17 WIB
Dr. Abung Supama Wijaya, S.I.Kom., M.Si (Program Studi Komunikasi Digital dan Media) (ist)

Oleh : Dr. Abung Supama Wijaya, S.I.Kom., M.Si

TIKTOK telah menjadi salah satu platform media sosial yang paling berpengaruh di Indonesia, dengan berbagai tren yang berkembang pesat di kalangan pengguna.

Salah satu tren yang sedang marak adalah penggunaan efek Velocity, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna mempercepat dan memperlambat klip video dengan irama musik tertentu.

Efek ini memberikan kesan dramatis, menarik perhatian, dan meningkatkan daya tarik visual konten. Popularitas efek ini menyoroti bagaimana komunikasi digital terus berkembang dengan pendekatan visual yang semakin kreatif dan interaktif.

Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Siap Bantu Penyidikan Dugaan Korupsi PDNS Rp958 Miliar

Tren ini semakin berkembang di Indonesia, seiring dengan meningkatnya konsumsi konten berbasis video pendek. Berdasarkan laporan We Are Social (2024), Indonesia menempati peringkat teratas dalam jumlah pengguna aktif TikTok di Asia Tenggara, dengan durasi menonton rata-rata yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bagaimana masyarakat semakin mengadopsi media digital sebagai bagian dari keseharian mereka.

Kemunculan efek Velocity di TikTok tidak sekadar tren sesaat, tetapi juga mencerminkan perubahan dalam cara masyarakat berkomunikasi. Efek ini memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan emosi, membangun narasi visual, dan menciptakan keterhubungan dengan audiens. Dalam konteks komunikasi digital, fenomena ini dapat dianalisis melalui teori media baru (New Media Theory), di mana partisipasi pengguna dalam produksi dan konsumsi konten semakin tinggi dibandingkan dengan media tradisional.

Dari perspektif komunikasi digital, tren ini memperlihatkan bagaimana algoritma TikTok bekerja dalam menyebarluaskan konten. Konten yang menggunakan efek Velocity sering kali memiliki tingkat engagement yang lebih tinggi karena sifatnya yang menarik dan mudah dibagikan. Ini sejalan dengan teori difusi inovasi (Rogers, 2003), yang menjelaskan bagaimana teknologi atau tren menyebar di masyarakat, dimulai dari early adopters hingga menjadi fenomena massal.

Selain itu, tren ini juga menunjukkan bagaimana budaya digital Indonesia beradaptasi dengan perubahan teknologi. Dalam konteks budaya, fenomena ini dapat dikaitkan dengan teori budaya partisipatif (Jenkins, 2006), di mana pengguna tidak hanya sebagai konsumen, tetapi juga produsen yang aktif dalam membentuk dan menyebarluaskan budaya digital. Tren efek Velocity di TikTok memperlihatkan bagaimana generasi muda Indonesia semakin aktif dalam menciptakan identitas digital mereka melalui konten yang mereka hasilkan.

Di sisi lain, popularitas efek ini juga menimbulkan tantangan dalam komunikasi digital, terutama dalam aspek autentisitas dan orisinalitas konten. Dengan semakin banyaknya video yang menggunakan efek ini, muncul pertanyaan tentang sejauh mana kreativitas individu dapat berkembang tanpa terjebak dalam homogenisasi tren.

Dari sudut pandang media digital, efek Velocity juga memengaruhi cara brand dan influencer berinteraksi dengan audiens. Banyak merek yang mulai memanfaatkan efek ini untuk menciptakan kampanye yang lebih dinamis dan engaging. Strategi pemasaran berbasis tren TikTok semakin menjadi pendekatan yang efektif dalam membangun keterlibatan konsumen.

Namun, perlu diperhatikan juga aspek etika dalam penggunaan efek ini, terutama dalam konteks misinformasi dan manipulasi visual.

Efek yang mengubah kecepatan video dapat digunakan untuk membangun narasi yang tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga berpotensi menyesatkan audiens. Sebab itu, literasi digital menjadi aspek yang krusial dalam memahami serta mengonsumsi konten di media sosial.

Dalam konteks regulasi media, tren seperti ini juga bisa menjadi perhatian bagi pembuat kebijakan.

Halaman:

Tags

Terkini

OPINI: Inovasi atau Anomali Haji?

Rabu, 19 November 2025 | 21:05 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 09:27 WIB

UMKM Naik Kelas

Selasa, 30 September 2025 | 20:36 WIB