Pemerintah dan platform media sosial perlu mempertimbangkan dampak tren ini terhadap pengguna, terutama dalam hal perlindungan anak dan remaja dari konten yang berpotensi menyesatkan atau memicu tekanan sosial.
Ke depan, tren efek Velocity di TikTok kemungkinan akan terus berkembang, dengan inovasi baru yang semakin menarik perhatian pengguna. Teknologi kecerdasan buatan (AI) juga berpotensi memainkan peran yang lebih besar dalam menciptakan efek-efek yang lebih kompleks dan personalisasi pengalaman pengguna.
Bagi para akademisi dan praktisi komunikasi digital, tren ini menjadi objek penelitian yang menarik dalam memahami bagaimana teknologi, budaya, dan komunikasi berinteraksi dalam ekosistem media sosial.
Studi lebih lanjut tentang dampak psikologis dan sosial dari tren ini dapat membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan inklusif.
(*) Dr. Abung Supama Wijaya, S.I.Kom., M.Si Program Studi Komunikasi Digital dan Media