Dengan peran aktif dan dukungan yang konsisten dari orang tua, anak-anak PAUD akan lebih mudah menguasai keterampilan baca, tulis, dan hitung secara optimal.
Hal ini tidak hanya memperkuat kemampuan akademik mereka, tetapi juga membangun sikap positif terhadap belajar yang akan berdampak pada keberhasilan pendidikan mereka di masa depan.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kekhawatiran mengenai peserta didik di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tidak mendapatkan pembelajaran baca, tulis, dan hitung (calistung) secara memadai sangatlah beralasan.
Kurangnya penguasaan calistung sejak dini berpotensi menghambat perkembangan akademik anak, yang pada akhirnya menyebabkan kesulitan dalam memahami materi pada jenjang pendidikan dasar.
Selain itu, minimnya stimulasi calistung juga dapat mengakibatkan keterlambatan dalam perkembangan kognitif, terutama dalam hal kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, yang merupakan komponen penting dalam proses belajar anak.
Dampak tersebut tidak hanya terbatas pada aspek akademik, tetapi juga memengaruhi aspek psikososial, seperti menurunnya rasa percaya diri, motivasi belajar, serta kemampuan anak dalam berinteraksi sosial.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengintegrasikan pembelajaran calistung secara menyenangkan dan interaktif dalam kurikulum PAUD.
Pendekatan pembelajaran yang memadukan metode akademik, kreatif, dan interaktif dapat membantu anak menguasai keterampilan dasar ini sesuai dengan tahap perkembangan dan kebutuhan mereka.
Peran aktif guru dalam merancang dan melaksanakan metode pembelajaran yang inovatif, disertai dukungan konsisten dari orang tua di rumah, menjadi faktor utama keberhasilan pembelajaran calistung.
Sinergi antara guru dan orang tua akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.
Selain itu, kebijakan pendidikan PAUD perlu memberikan perhatian khusus pada penguatan pembelajaran calistung sebagai bagian penting dari pengembangan kemampuan dasar anak.
Kurikulum yang dirancang secara holistik dan fleksibel harus mampu mengakomodasi kebutuhan belajar anak secara individual, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan pendidikan dasar dan kehidupan di masa depan dengan rasa percaya diri dan kesiapan yang maksimal.
Pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan juga perlu menyediakan pelatihan serta sumber daya yang memadai bagi tenaga pendidik PAUD agar mampu menerapkan strategi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
Dengan demikian, kolaborasi yang erat antara guru, orang tua, dan pembuat kebijakan sangat diperlukan untuk memastikan setiap anak usia dini memperoleh fondasi akademik yang kuat sekaligus berkembang optimal dalam aspek kognitif, sosial, dan emosional. Hal ini menjadi investasi penting dalam membentuk generasi masa depan yang cerdas, kreatif, dan kompetitif.***