Oleh : Ruhimat, S.Sos, M.I.Kom*
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menetapkan 7 Juli sebagai Hari Pustakawan Indonesia.
Keputusan Mendikdasmen No. 81 Tahun 2025 tentang Hari Pustakawan Indonesia menetapkan ketetapan ini seperti yang diatur dalam Keputusan Mendikdasmen 81/2025.
Menteri Pendidikan menyatakan bahwa perpustakaan memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas masyarakat melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan pemahaman literatur, dan bahwa perpustakaan harus dikelola secara profesional agar dapat meningkatkan kualitas masyarakat.
Baca Juga: Innalilahi.. Mantan Wali Kota Bogor Iswara Natanegara Berpulang di Usia 77 Tahun
Penetapan Hari Pustakawan Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bagaimana perpustakaan dan pustakawan membentuk kemampuan dan peradaban bangsa.
Perpustakaan adalah tempat pembelajaran dan pengetahuan sepanjang hayat, bukan hanya tempat menyimpan buku. Pustakawan adalah figur penting yang sering luput dari perhatian di balik peran strategisnya.
Pustakawan bukan hanya penjaga rak buku; mereka adalah profesional informasi yang memainkan peran penting dalam mengelola koleksi, membantu pengguna menemukan sumber, dan membantu mereka menemukan apa yang mereka butuhkan. Perpustakaan hanyalah rak buku tanpa jiwa tanpa pustakawan.
Baca Juga: Sherly Tjoanda: Gubernur yang Tak Segan Turun Langsung, Dengarkan Rakyat dari Dapur Hingga Pasar
Pustakawan bertanggung jawab atas semua aspek pengelolaan koleksi, mulai dari pemilihan, pengadaan, hingga pengolahan barang pustaka. Mereka mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan menilai kebutuhan pengguna untuk memastikan koleksi yang tersedia relevan dan terbaru. Untuk melakukan proses ini, keahlian dalam bibliografi dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan komunitas diperlukan.
7 Juli adalah Hari Pustakawan Nasional. Momentum ini seharusnya digunakan untuk merenungkan dan mengapresiasi peran pustakawan yang selama ini memainkan peran penting dalam menghidupkan kehidupan perpustakaan di seluruh Indonesia.
Keberadaan pustakawan menjadi semakin penting dan tak tergantikan di tengah tantangan transformasi digital dan perubahan perilaku membaca masyarakat.
Banyak orang sekarang menganggap perpustakaan hanya sebagai tempat yang tenang dengan rak buku.
Namun, ada pustakawan yang bekerja secara diam-diam namun memiliki pengaruh besar di balik keberadaan institusi ini.
Mereka bukan sekadar pencatat peminjaman; mereka adalah ahli informasi yang bertanggung jawab secara strategis untuk membangun budaya literasi, memastikan akses ke sumber pengetahuan, dan membantu masyarakat dalam mencari informasi yang kredibel.