Pustakawan adalah bagian penting dari manajemen perpustakaan. Mereka bertanggung jawab untuk membuat layanan yang inklusif dan ramah pengguna, mengolah data bibliografis secara sistematis, dan membuat koleksi yang memenuhi kebutuhan masyarakat.
Mereka juga menjadi pendidik literasi digital di era informasi saat ini—membantu orang menavigasi lautan informasi dan menghindari hoaks.
Bahkan pustakawan dapat dianggap sebagai agen perubahan dalam perpustakaan kontemporer.
Mereka membuat katalog daring, perpustakaan digital, dan layanan berbasis aplikasi dengan memanfaatkan teknologi. Perpustakaan dapat melampaui batas fisik dan menjadi tempat belajar bebas yang dapat diakses kapan saja.
Ironisnya, tugas pustakawan sering diabaikan. Ada sejumlah organisasi yang terus menganggap pekerjaan pustakawan sebagai tugas administratif semata-mata daripada pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus.
Namun, keahlian manajerial, teknis, dan pedagogis yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus dihargai dan dikembangkan.
Tahun ini, Hari Pustakawan Nasional 2025, seharusnya menjadi kesempatan untuk merenungkan pentingnya peran pustakawan dalam membangun SDM Indonesia.
Melalui peningkatan kesejahteraan, pelatihan berkelanjutan, dan keterlibatan dalam kebijakan pendidikan dan literasi, pemerintah, pemangku kebijakan, dan masyarakat luas harus memberikan pengakuan yang sama terhadap profesi ini.
Selamat Hari Pustakawan Nasional 2025! Mari kita terus menghidupkan perpustakaan dan menguatkan peran pustakawan sebagai garda depan peradaban.***
*) Penulis adalah Kabiro BYC Library Universitas Djuanda, Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Bogor Raya dan juga Dosen Sains Komunikasi Universitas Djuanda