Sebelumnya, ia juga menyiapkan berkas transkrip nilai, motivation letter, surat rekomendasi, dan sertifikat kemampuan bahasa Inggris.
Baca Juga: BPN Kabupaten Bogor Mediasikan Perseteruan Petani Penggarap Cipelang dan PT.CSA
"Alhamdulillah saya dinyatakan lolos oleh pihak ANU. Saya pun mulai menyiapkan perlengkapan seperti visa, tiket, hingga mulai menghubungi supervisor," tuturnya.
Sebagai satu-satunya mahasiswa IPB University yang menjadi awardee FRT 2023, Nabila mendapati suasana kampus ANU, teman-teman Indonesia dan negara-negara lain, serta para dosen ANU membantunya tetap fokus dalam riset.
"Canberra memiliki banyak ruang terbuka hijau dan sedikit populasi manusia, hal itu menjadikan ANU cocok digunakan untuk tempat belajar dan mencari inspirasi," tuturnya.
Nabila berharap, program beasiswa riset FRT seperti yang ditempuhnya bisa lebih dikenal para mahasiswa dan civitas akademika.
"Memang menjadi FRT Awardee membutuhkan keahlian lain, berupa kemampuan penelitian dan menulis, tetapi hal tersebut dapat dipelajari seiring waktu," pungkasnya. (*)