METROPOLITAN.ID - Tim dosen dari Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI) mengembangbiakan dan mengolah tanaman Hanjeli, Stevia, dan Rosela yang memiliki daya jual tinggi.
Tanaman-tanaman itu diolah tim dosen FF UO menjadi teh, selai, hingga susu.
Tim dosen FF UI melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) di Desa Sasakpanjang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Di Depan Sandiaga Uno, Tri Adhianto Paparkan Potensi Ekonomi Kreatif Kota Bekasi
Mereka mengajarkan penanaman ketiga tanaman herbal tersebut hingga pengolahannya.
Salah seorang perwakilan tim pengmas, Fiky Yulianto Wicaksono, memberikan tips dan trik persiapan bibit, penanaman, serta pemeliharaan dari ketiga tanaman tersebut.
Dia mengatakan menanam Hanjeli, Rosela, dan Stevia tidak sulit, tetapi perlu ketelitian dan ketelatenan agar tumbuh dengan baik.
Baca Juga: Inggris dan Indonesia Gelar Pelatihan Bahasa Inggris dan Keterampilan Diplomatik bagi Para PNS
"Sehingga ketika panen akan didapat tanaman dengan kualitas yang optimal. Penanam juga perlu mengetahui karakteristik tanaman tersebut agar tidak salah langkah, yang akan mengakibatkan gagal panen,” beber Fiky.
Desa Sasakpanjang sendiri sejak 2021 menjadi salah satu desa binaan Fakultas Farmasi UI. Kali ini, materi yang disampaikan pada warga tentang “Edukasi Pasca-Panen dan Pengolahan Produk Hasil Budidaya Hanjeli, Stevia, dan Rosela”.
“Ketiga tanaman ini memiliki kandungan yang baik bagi tubuh. Kandungan karbohidrat biji hanjeli jauh lebih rendah daripada jagung, beras, sorgum, millet, dan barley, sementara kadar lemak, protein, vitamin B1 dan kalsiumnya lebih tinggi," papar Guru Besar FFUI, Berna Elya.
Berna menjelaskan Rosela memiliki manfaat sebagai antiobesitas, antioksidan, antimikroba, antihipertensi, efek laktasi, antiinflamasi, antikolesterol, hepatoprotektif, dan antimikroba.
Sementara itu, Stevia memiliki efek hipoglikemia, efek kardiovaskular, efek saluran cerna, dan aktivitas antimikroba.