METROPOLITAN.ID - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengambil tindakan disipliner terhadap seorang anggota kabinetnya, yakni Menteri Heritage Israel, Amihai Eliyahu.
Tindakan Benjamin netanyahu diambil pasca Menteri Heritagesecara terbuka mengemukakan gagasannya mengenai serangan nuklir di Gaza.
Menteri hertage Israel tersebut didisiplikan Benjamin Netanyahu karena pernyataan yang dia lontarkan menjadi kontroversial.
Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah wawancara radio yang diselenggarakan pada hari Minggu (5/11).
Pernyataan kontroversial yang diucapkan oleh Menteri Eliyahu segera menuai kritik dari berbagai negara dan komunitas di Arab.
Sebagai respons terhadap tindakan tersebut, PM Netanyahu menjatuhkan sanksi terhadap Menteri Eliyahu, yang melibatkan larangan untuk menghadiri rapat kabinet hingga waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga: Bagaimana Pertolongan Pertama pada Serangan jantung Seperti yang Menimpa Bupati Halmahera Selatan?
Namun, pernyataan Menteri Eliyahu telah memunculkan keraguan di kalangan masyarakat internasional mengenai apakah Israel memiliki senjata nuklir.
Meskipun Israel belum pernah secara resmi mengakui kepemilikan senjata nuklir, negara tersebut dianggap memiliki senjata nuklir oleh banyak pihak di seluruh dunia.
Menurut informasi dari situs Arms Control Association, Israel termasuk dalam negara pemilik senjata nuklir.
Baca Juga: Profil Ye Goufu, CEO Miniso yang Punya Gerai di 80 Negara dan Harta Kekayaan Rp42 Triliun
Meskipun demikian, hingga saat ini belum menjadi anggota dari Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) yang disepakati pada tahun 1968.
Hal serupa dialami oleh India dan Pakistan, Israel juga tidak pernah melakukan uji coba nuklir secara publik.
