Kepala bantuan kemanusiaan UE meminta pada hari Senin untuk "jeda" yang bermakna dalam pertempuran dan pengiriman bahan bakar yang mendesak untuk menjaga rumah sakit tetap beroperasi di wilayah tersebut.
Dua puluh tujuh negara UE mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu yang mengatakan rumah sakit "harus dilindungi" dan mengutuk Hamas karena menggunakan fasilitas medis dan warga sipil sebagai "perisai manusia".
Seratus pejabat pemerintah AS dari departemen negara dan lembaga pengembangan internasional telah menandatangani memo internal yang mengkritik Gedung Putih.
Baca Juga: Rayakan Hari Bangunan Indonesia 2023, Indocement Gelar Turnamen Futsal
Kritik tersebut atas dasar AS "mengabaikan kehidupan orang Palestina" dan menunjukkan "ketidakkesediaan untuk meredakan ketegangan" dalam perang Israel-Hamas.
Uskup Agung Canterbury telah meminta gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Hamas, dengan mengatakan skala kematian warga sipil dan bencana kemanusiaan di Gaza tidak dapat "dibenarkan secara moral".
Kepala kebijakan luar negeri UE, Josep Borrell, telah menyusun proposal tentang bagaimana Gaza harus dikelola setelah perang antara Israel dan Hamas.
Menteri luar negeri Uni Eropa (UE) juga sedang mempertimbangkan proposal Siprus untuk membuka koridor maritim bagi bantuan kemanusiaan mendesak untuk Gaza.
Tony Blair, mantan perdana menteri Inggris, telah menyatakan ketersediaannya jika diperlukan untuk membantu upaya mengakhiri krisis yang memburuk di Israel dan Palestina.
Baca Juga: Jadi Korban Tabrak Lari di Gunungsindur Bogor, Pemotor Asal Tangerang Luka Parah
Semua berita ini mencerminkan situasi yang semakin memburuk di Jalur Gaza Palestina, dengan masalah kemanusiaan oleh Israel yang terus menerus dilakukan, serangan udara yang terus berlanjut, dan tekanan internasional untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan.***