METROPOLITAN.ID - Di kawasan wisata Puncak Bogor, terdapat Monumen Helikopter Raden Eddy Martadinata (RE Martadinata).
Monumen Helikopter RE Martadinata di kawasan wisata Puncak Bogor menjadi simbol penghormatan terhadap laksamana yang gugur pada 6 Oktober 1966.
Kabar terbaru dari pengelola, Zaenal, Monumen Helikopter RE Martadinata kini akan mengalami renovasi menyeluruh sehingga mempercantik penampilannya di tengah kawasan Wisata Puncak Bogor.
Baca Juga: Bocah Laki-Laki Ditemukan Meninggal Dunia Usai Tenggelam di Setu Buatan Cibinong
Monumen Helikopter RE Martadinata Terletak dekat dengan Masjid Atta'Awun, ini juga menyimpan sejarah panjang yang mencakup kecelakaan tragis dan peringatan akan gugurnya Staff TNI AL ke-4 tersebut.
Monumen ini, berupa helikopter dengan logo Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) tipe NV-421 yang dicat di bodinya, adalah milik TNI AL yang pernah dikendarai oleh Laksamana TNI (Anumerta) RE Martadinata.
Setelah bertahun-tahun berdiri, kondisinya mulai memperlihatkan tanda-tanda kerusakan akibat cuaca dan usia.
Baca Juga: Pria Asal Bekasi Hanyut di Sungai Cileungsi, Tim Gabungan BPBD Lanjutkan Pencarian
Zaenal (57), penjaga monumen, menjelaskan bahwa helikopter ini menjadi monumen untuk memperingati wafatnya RE Martadinata dan dirawat dengan baik.
Seiring dengan proses perbaikan yang akan dilakukan oleh TNI AL, harapannya adalah agar monumen ini tetap menjadi ikon yang melegenda dan dikenang oleh generasi mendatang.
Sebuah prasasti di belakang helikopter tersebut dituliskan dalam tiga bahasa (Bahasa Sunda, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris).
Baca Juga: Camping Ground Puncak Langit Megamendung, Tempat Berkemah yang Memikat di Wisata Puncak Bogor
Prasasti ini memperingati kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Laksamana TNI RE Martadinata dan dua tamu terhormat dari Pakistan, Magda Elizabeth Maria Rauf dan Charles Willy Kairupan.
Zaenal menceritakan bahwa kecelakaan itu terjadi saat RE Martadinata membawa tamu tersebut dari Jakarta menuju Puncak.