Firli Bahuri juga pernah menjadi ajudan Wakil Presiden Budiono, Wakil Kapolda Banten, Wakil Kapolda Jawa Tengah, dan Kapolda NTB.
Puncak kariernya dicapai saat ia menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan dan Kepala Badan Pemelihara Pori dan Analisis Kebijakan Utama Baharka Pori.
Jabatan terakhir ini menjadi posisi terakhir Firli di lingkungan kepolisian sebelum ia memasuki masa pensiun dengan pangkat Komisaris Jenderal Kepolisian.
Firli Bahuri kemudian melanjutkan karier di dunia peranti pemerintahan dengan menjabat sebagai Ketua KPK untuk periode 2019 hingga saat ini.
Baca Juga: Eks Pemain Juventus Stefano Beltrame Diincar Persib Bandung, Kemampuan Mumpuni Tapi Rentan Cedera
Namun, kariernya kini diuji setelah tersandung kasus pemerasan yang mencoreng nama baiknya.
Data laporan harta kekayaan penyelenggara negara menunjukkan bahwa Firli Bahuri memiliki total harta kekayaan senilai 22,8 miliar.
Laporan ini disampaikan pada 20 Februari 2023 dengan tahun pelaporan periodik 2022.
Baca Juga: Ditugaskan Golkar Ikut Pilgub DKI Jakarta 2024, Ridwan Kamil : Prioritas di Jawa Barat
Asetnya mencakup tanah dan bangunan di Kota Bandar Lampung dan Kota Bekasi, kendaraan bermotor, serta aset lainnya.
Ancaman hukuman bagi Firli Bahuri tidak main-main, yakni dari 5 tahun penjara hingga penjara seumur hidup.
Penetapan status tersangka ini terjadi setelah penyidik Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap 91 orang saksi, termasuk SYL dan ajudannya.
Baca Juga: Profil Stefano Beltrame, Eks Pemain Juventus asal Italia yang Rumornya Diincar oleh Persib Bandung
Rumah Firli di Villa Galaksi Bekasi dan Jalan Kertanegara nomor 46 Kebayoran Baru Jakarta Selatan juga telah digeledah, dan sejumlah barang bukti, termasuk dokumen penukaran mata uang senilai 7,4 miliar, telah disita.
