METROPOLITAN.ID - Aksi tawuran pelajar berujung maut yang melibatkan SMK Muhammadiyah 2 Cikampek, direspons Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang Akmaludin mengaku sangat prihatin dan miris mendengar maraknya aksi tawuran antar pelajar yang terjadi di Kota Pangkal Perjuangan.
Apalagi, kata Akmaludin, baru-baru ini ada pelajar yang meninggal dunia akibat tawuran pelajar.
Baca Juga: Buntut Tawuran Pelajar Berujung Maut, KCD Bakal Panggil SMK Muhammadiyah 2 Cikampek
"Seharusnya para pelajar tidak ikut-ikuran tawuran, karena mereka tugasnya untuk menimba ilmu dan pelajaran di sekolah sehingga banyak potensi-potensi mereka (pelajar) tersalurkan dalam bidang pretasi positif seperti olah raga, sains dan lain-lain," kata dia, belum lama ini.
Ia menerangkan, para pelajar tentunya harus menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya, sehingga nanti dapat membanggakan bagi sekola dan kedua orng tua.
"Karena Kabupaten Karawang sendiri membutuhkan para generasi pelajar yang terdidik, pandai dan cerdas, sehingga mereka bisa bersaing di tingkat lokal maupun Global," terang dia.
Baca Juga: Cegah Aksi Curamor di Purwakarta, Polsek Campaka Pasang Spanduk Imbauan
Ia berharap, kepada para orang tua, pihak sekolah dan pihak-pihak yang berwenang dalam dunia pendidikan terus memberikan bekal penguatan ilmu pengetahuan religius atau keagamaan dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari kepada pelajar.
"Kita berharap semoga tidak ada lagi kejadian serupa dikarawang ini," harapa dia.
Selain itu, masih dikatakan Akmaludin, tentunya butuh pengawasan dan pembinaan ekstra dari semua pihak untuk para pelajar agar kedepannya tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat Riesye Silvana menegaskan, utuk pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran kebanyakan dari sekolah sewasta dan 20 persen dari sekolah negeri.
"Kita akan panggil pihak sekolah jika ada peserta didiknya ikut tawuran," pungkas dia. (acu)