Senin, 22 Desember 2025

IDC 2024 Jadi Strategi Jitu Media Digital Dongkrak Pendapatan

- Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:29 WIB
Pembukaan Indonesia Digital Conference (IDC) 2024 yang digelar AMSI di Hotel Santika Premiere, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. (IDC)
Pembukaan Indonesia Digital Conference (IDC) 2024 yang digelar AMSI di Hotel Santika Premiere, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. (IDC)

METROPOLITAN.ID - Beberapa tahun terakhir, pendapatan media dari iklan terus menurun.

Padahal selama ini, media massa atau publisher menggantungkan pendapatan utamanya dari iklan.

Untuk itu, perlu strategi revenue stream baru agar media-media bisa mempertahankan keberlanjutan bisnisnya.

Baca Juga: Dramatis, Detik-detik Penyelamatan Lansia yang Tercebur di Sumur Belasan Meter

Ketua Umum Indonesia Digital Association (IDA) Dian Gemiano memperkirakan sekitar 80 persen pendapatan media dari iklan.

Masalahnya, belanja iklan perusahaan untuk media massa saat ini terus menurun. Di media digital, yang terasa adalah turunnya iklan programatik.

Saat ini, publisher harus bersaing dengan platform media sosial untuk mendapatkan iklan.

Di sisi lain, ada lagi ancaman dari perkembangan Artificial Inteligence (AI). Studi di Amerika Serikat memperkirakan ada penurunan belanja iklan sebesar 40 akibat kehadiran AI.

"Ini sangat wajib kita mitigasi," ujar Dian dalam sesi diskusi Indonesia Digital Conference (IDC) 2024 yang digelar AMSI di Hotel Santika Premiere, Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024.

Baca Juga: Restoran Liwet Astro Puncak Lolos Pembongkaran, Kasatpol PP: Tanahnya Halal, Puncak Asri Tidak Halal

Sementara itu, Managing Director Wavemaker, Amir Suherlan mengatakan, dari data sebenarnya belanja iklan perusahaan tidak mengalami penurunan.

Hanya saja, data Wavemaker yang merupakan agensi periklanan ini mencatat porsi belanja iklan untuk ke media atau publisher semakin lama semakin berkurang.

"Data kami kalau melihat tren belanja iklan masih baik. Proyeksinya sekitar Rp75 triliun pada tahun 2025, dari proyeksi tahun ini sekita Rp71,5 triliun," kata Amir.

Dari total belanja iklan tersebut, yang masuk ke publisher hanya sekitar 20 persen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X