METROPOLITAN.ID - Terkait polemik banyaknya guru yang dikriminalisasi, salah satu guru penggerak asal SMPN 1 Klari Enen Surenen menyarankan untuk lebih kreatif dan cerdas. Karena dengan demikian para siswa siswi tidak akan melakukan tindakan yang diluar kewajaran.
Dikatakannya, kontak fisik terhadap siswa siswi yang melakukan kesalahan adalah pelanggaran yang cukup fatal saat ini.
Bahkan menasehati dengan berlebihan pun juga bisa termasuk tindakan bullying. Maka dari itu, kreativitas dan kecerdasan menghadapi siswa siswi yang diluar nalar harus di pergunakan.
"Membiarkan siswa siswi yang melakukan tindakan diluar nalar juga tidak baik. Tapi mengambil tindakan juga harus diperhitungkan dengan baik, makanya kita harus cerdas dan kreatif," katanya.
Seperti menghadapi siswa yang Tingkat sopan santunya dibatas nalar. Maka menegurnya bukanlah cara yang tepat, melainkan melalui pendekatan dan mendalami kehidupanya adalah langkah pertama yang harus dilakukan.
"Jika kita mengetahui kepribadian siswa siswi dengan baik maka kita akan bisa mengambil langkah dalam bersikap atau menghadapi siswa. Jika kita bisa diterima oleh para murid, maka kita tinggal memberikan contoh yang baik. Karena guru adalah orang yang digugu dan ditiru," jelasnya.
Adapun untuk kesejahteraan bagi seorang guru, sambungnya, berada dalam rasa syukur yang dimiliki.
Sebab sebesar apapun pendapatan seorang guru, tapi jika tidak dibarengi oleh rasa syukur maka semuanya akan terasa kurang.
"Menjadi seorang guru bukanlah untuk menjadi orang yang kaya, melainkan untuk bisa mendidik dan menciptakan generasi muda yang berbakat dan berprestasi. Tapi kami juga bukan berarti tidak butuh secara finansial, karena bagaimanapun itu adalah Kebutuhan yang harus terpenuhi," tandas dia. (Herman)